PBB Minta Negara Lain Bantu Afghanistan Cegah Kehancuran Ekonomi yang Bisa Membuat Kemiskinan

  • Oleh : Dirham

Jum'at, 10/Sep/2021 10:34 WIB
Bantu Afghanistan. Bantu Afghanistan.

SWISS (BeritaTrans.com) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta negara lain untuk memberikan bantuan ekonomi kepada Afghanistan agar tidak terjerumus krisis parah.

PBB menyatakan Afghanistan yang kini dipimpin Taliban membutuhkan bantuan demi menghindari kehancuran ekonomi.

Hal itu disampaikan utusan perwakilan khusus Sekretariat Jenderal PBB di Afghanistan, Deborah Lyons seperti diberitakan AFP, Kamis (9/9).

"Sebuah modus vivendi harus ditemukan dan secepatnya yang membuat uang tetap mengalir masuk ke Afghanistan guna mencegah kehancuran total ekonomi dan sosial," kata dia seperti diberitakan AFP.

Lyons menganggap itu perlu. Jika tidak, Afghanistan berpotensi masuk ke dalam krisis ekonomi yang parah hingga membuat jutaan orang kelaparan.

Hal itu pun bisa membuat semakin banyak warga Afghanistan yang mengungsi ke negara lain demi menghindari krisis. Kemunduran bagi generasi Afghanistan tak pelak terhindarkan jika itu benar-benar terjadi.

Lyons setuju perlu ada pengawasan ketat terhadap uang yang diberikan negara lain. Itu dinilai perlu guna memastikan Taliban menggunakan bantuan uang dengan tepat.

"Pengawasan harus dibuat untuk memastikan uang ini dipakai secara tepat dan tidak disalahgunakan," kata Lyons.

Meski demikian, Lyons berharap negara-negara lain agar tidak terlalu cemas dengan Taliban. Lebih baik memberikan bantuan ekonomi terlebih dulu, lalu melihat bagaimana Taliban membuktikan bahwa mereka benar-benar fleksibel dan menghormati HAM.

Lyons menganggap itu penting karena Afghanistan termasuk negara termiskin berdasarkan data milik PBB. Sebanyak 72 persen warganya hanya bisa memenuhi kebutuhan $1 per hari.

Taliban sendiri telah membentuk pemerintahan baru yang bersifat sementara. Sejumlah petinggi Taliban menduduki jabatan strategis. Sejauh ini, tidak ada perwakilan perempuan dalam kabinet yang digagas Taliban. (ds/sumber CNNIndonesia)