Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Di tengah pandemi Covid-19 yang terus melanda dunia, khususnya Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terus berupaya menjalankan pelayanan kepada masyarakat dengan protokol kesehatan untuk meningkatkan ekomomi.
Selama masa pendemi, adapun sektor transportasi yang mengalami peningkatan naik yaitu di bidang logistik.
Baca Juga:
Dirjen Hubdat: Keputusan Terkait Kenaikan Tarif dan Potongan Aplikasi Ojol Belum Final!
"Sebagai informasi, logistik saat ini justru naik, paling tidak 10 persen. Berarti kita mampu mengendalikan itu semuanya. Namun, kita tetap meningkatkan kolaborasi antara pemerintah pusat, kementerian lembaga, pemda, BUMN Transportasi, pelaku usaha, akademisi, media dan masyarakat," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pada webinar sharing knowladge dengan tema insan perhubungan bergerak harmonikan Indonesia, Senin (13/9/2021).
Meningkatnya bidang logistik tersebut, dijelaskan Budi tidak terlepas dari stakeholder di sektor transportasi.
Baca Juga:
Rencana Kenaikan Tarif Ojol dan Pengurangan Potongan Aplikator masih Dikaji Kemenhub
Dia menambahkan, langkah dan peran penyelenggara transportasi akan membawa Indonesia semakin baik, tangguh dan tumbuh.
Dalam webinar siang ini, Menhub Budi juga mengajak para insan translortasi lebih berani lagi untuk mewujutkan transportasi yang aman, selamat, nyaman.
Baca Juga:
Menhub: Tidak Ada Alasan Tunda Penegakan Hukum Kendaraan ODOL
"Gerakan bersama ini yang dijadikan bangsa kita tetap harmonis, tumbuh di tengah situasi pandemi ini," kata Budi.
Sejak pandemi covid-19 melanda di maret 2020, sektor tranportasi menjadi salah satu yang berdampak dengan melaju. Disebutkan Menhub mengalami kontraksi sebanyak 15,04 persen. Untuk itu, pemerintah melalui kementerian perhubungan senantiasa melakukan berbagai upaya untuk memberikan perlindungan kepada mansyarakat, dalam beraktivitas serta seperti mengeluarkan regulasi, pengendalian transportasi dan menerapkan protokol kesehatan dalam bertransportasi.
"Seperti yang sudah disampaikan oleh bapak presiden Joko Widodo, Covid-19 ini tidak akan hilang dalam waktu dekat ini. Dan itu kita harus berfikir bahwa masyarakat harus siap hidup berdampingan dengan virus tersebut," sambung Budi.
Kementerian perhubungan selalu berupaya agar kebijaksaan yang diambil memprioritaskan kesehatan. Dan di saat yang sama untuk memperhatikan keseimbangan antara kosumen dan perusahaan transportasi. Bagaimana konsumen bisa bertransportasi dengan selamat, aman dan sehat. Dan bagaimana perusahaan tetap bertahan dan beroperasi di masa pandemi ini dengan aturan protokol kesehatan.
Budi juga menagaskan, infrastruktur transportasi adalah bekal masa depan yang akan sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong dukungan ekonomi. Oleh karenanya, meskipun situasi pandemi, pembangunan proyek strategis harus tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Dan mega proyek yang diamanatkan oleh negara di matra laut, darat, udara dan kereta api terus berlangsung," katanya.
Pembanganan tersebut, menjadi tantangan tersendiri di bidang transportasi di tengah pembatasan yang harus dilakukan."aktivitas memang tidak boleh berhenti dan harus dituntaskan sesuai dengan target," sambungnya.
"Kita punya amanah besar untuk mempersatukan Indonesia dengan berjaran transportasi aman, sehat, nyaman dan terjangkau. Mari kita tunjukan bahwa pandemi bukan menjadi halangan untuk mewujutkan hal tersebut," katanya.(fahmi)