Top Markotop, Bandara Kualanamu Bakal jadi Mesin Penggerak Perekonomian Sumatera Utara

  • Oleh : Naomy

Selasa, 14/Sep/2021 16:13 WIB
Suasana Bandara Kualanamu Suasana Bandara Kualanamu

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Top markotop, Bandara Kualanamu, Deli Serdang bakal jadi mesin penggerak perekonomian di Sumatera Utara. PT Angkasa Pura II (Persero) tengah menyiapkan pengembangannya.

Baca Juga:
Penumpang di Puncak Arus Balik di 20 Bandara Angkasa Pura II Tembus 309.477, Operasional dan Layanan Lancar

Berbagai pengembangan itu melibatkan investor dalam negeri atau luar negeri. 

“Bandara Kualanamu merupakan salah satu infrastruktur untuk mendukung Sumatera, khususnya Sumatera Utara, sebagai destinasi andalan industri, bisnis dan pariwisata. Bandara Kualanamu juga berada di posisi yang strategis untuk menjadi bandara transit internasional. Bandara ini akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di Sumut,” jelas President Director of AP II Muhammad Awaluddin, Selasa (14/9/2021). 

Baca Juga:
Bandara Angkasa Pura II Fokus Pada 7 Titik Penting ini di Puncak Arus Balik

Sejumlah pengembangan akan dilakukan di kawasan Bandara Kualanamu yang memiliki luas total 1.365 hektare. 

Di dalam melakukan optimalisasi aset Bandara Kualanamu ini AP II menerapkan kebijakan Asset Recycling Initiative. 

Baca Juga:
Bandara Angkasa Pura II Siap Sambut Arus Balik dengan Layanan Optimal

“Melalui Asset Recycling Initiative, maka aset AP II akan dikelola anak usaha dengan menerapkan pola business-to-business seperti sewa, konsesi, dan revenue sharing. Dengan begitu, kontribusi anak usaha tidak hanya berasal dari dividen melainkan juga kontribusi pendapatan langsung kepada induk," bebernya.

Sejalan dengan hal ini, aset AP II di Bandara Kualanamu akan dikelola oleh anak usaha perseroan yakni PT Angkasa Pura Aviasi (APA). 

Pada 16 September 2021, AP II bersama  APA dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar penjajakan minat pasar (market sounding) untuk memperkenalkan tiga proyek pengembangan kawasan Bandara Kualanamu kepada calon investor. 

Tiga proyek pengembangan tersebut adalah: 

1. Airport City
Airport City akan dibangun di atas lahan seluas 135 hektare yang terdiri dari hotel, convention hall, lapangan golf & driving range, theme park, retail dan rumah sakit. 

Keberadaan Airport City ini diproyeksikan mengakomodir kebutuhan dari tiga lokasi utama yaitu Medan, Belawan (pusat logistik), dan Tanjung Morawa (zona industri)

2. Komersial area 
Rencana pembangunan area komersial (integrated commercial area) yang diperkenalkan pada market sounding ini akan berdiri di atas lahan 20 hektare, yang akan digunakan untuk factory outlet guna memenuhi kebutuhan wisatawan dan juga kebutuhan dari Medan sebagai pusat ekonomi terbesar di Sumatera.

3. Pergudangan khusus e-commerce
Kawasan e-commerce center warehouse akan dibangun di atas lahan seluas 2 hektare. 

Keberadaan pergudangan khusus ini akan mengakomodir kebutuhan seiring dengan bergeliatnya pasar e-commerce di Indonesia. 

Direktur PT Angkasa Pura Aviasi Haris mengatakan, market sounding akan diikuti oleh calon investor beserta konsultan di dalam negeri dan dari luar negeri. 

“Market sounding adalah tahapan awal untuk memperkenalkan suatu proyek pengembangan dan untuk mendapatkan secara resmi surat pernyataan niat [letter of intent/LoI] dari calon investor. Kemudian, tahap selanjutnya adalah bidding process, penentuan pemenang, dan penandatanganan kontrak,” jelas Haris.

Dia mengungkapkan, letak Bandara Kualanamu yang cukup dekat dengan Medan, hanya sekitar 39 km, menjadi daya tarik bagi calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan bandara. 

“Akses menuju Bandara Kualanamu saat ini juga didukung berbagai alternatif, mulai dari jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi hingga akses dengan kereta bandara Railink dengan waktu tempuh dari bandara ke pusat kota Medan hanya sekitar 30 menit,” papar Haris.  

Bandara Kualanamu saat ini memiliki kapasitas terminal penumpang 9 juta orang per tahun, dan menyandang status Bintang 4 dari Skytrax yang berarti bandara ini mampu menghadirkan kualitas baik dalam aspek pelayanan. (omy)