Menhub Budi Karya Pamer Keberhasilan Tol Laut Program Jokowi: Sudah Ada 106 Pelabuhan Masuk Jalur Ini

  • Oleh : Dirham

Jum'at, 24/Sep/2021 10:28 WIB
Pengiriman Logistik melalui Tol Laut. Pengiriman Logistik melalui Tol Laut.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki program tol laut untuk memperlancar arus transportasi angkutan barang dan orang sehingga konektivitas antarpulau lebih efisien.

Program itu sudah diterapkan sejak 2015. Sampai saat ini, sudah ada 106 pelabuhan yang masuk dalam jalur trayek tol laut.

Lantas bagaimana dengan penerapannya saat ini?

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah berupaya memanfaatkan potensi sumber daya kelautan, membangun transportasi laut dan infrastruktur pelabuhan. 

Hal itu disertai dengan pembangunan industri maritim, termasuk membangun kekuatan ekonomi masyarakat.

"Salah satu pencapaian yang bisa dirasakan oleh masyarakat adalah berjalannya program tol laut secara masif. Sehingga konektivitas antar wilayah Indonesia, khususnya bagian timur terwujud dan disparitas harga bisa ditekan, hingga pemerataan ekonomi daerah terpencil," kata Budi Karya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (24/9/2021).

Lebih lanjut, dia mengajak seluruh pihak untuk melakukan berbagai langkah konkret untuk mendukung terwujudnya pembangunan industri maritim. Sehingga cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat tercapai.

Indonesia memiliki 5,9 juta kilometer persegi area yuridis laut, dari 90% lalu lintas perdagangan dunia melalui jalur laut, di mana 40% melewati perairan Indonesia.

Direktur Kesatuan Penjaga Laut Pantai (KPLP) Kemenhub Ahmad mengatakan, pada tahun 2021, penyelenggaraan angkutan laut di seluruh Indonesia meliputi tol laut sebanyak 30 trayek, angkutan subsidi PSO Pelni 26 trayek, kapal perintis 118 trayek, dan kapal ternak enam trayek.

"Tantangan yang dihadapi dalam membangun sektor transportasi laut adalah adanya disparitas harga antara wilayah Indonesia, konektivitas, biaya logistik, dan pendanaan," katanya. (ds/omy/CNBC)