JAKARTA (BeritaTrans.com) - DPR AS menyetujui dana $1 miliar, Kamis (23/9) untuk memasok sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel setelah pendanaannya secara kontroversial dicabut dari RUU terpisah menyusul penolakan dari para anggota sayap kiri Demokrat.

Dana itu awalnya dimasukkan dalam rancangan undang-undang yang membahas kemungkinan penutupan operasi pemerintah dan potensi krisis utang pada Oktober. Tetapi, sekelompok progresif di Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan Demokrat mengatakan mereka akan menahannya kecuali jika pasal mengenai dana untuk Iron Dome dihilangkan.

Baca Juga:
Balas Israel, Militan Houthi Serang Kapal AS dan Inggris

Transfer dana itu akhirnya disetujui di DPR dengan suara 420-9.​

“Pengesahan RUU ini mencerminkan persatuan besar di Kongres ... demi keamanan Israel,” kata Nancy Pelosi, ketua DPR dari Partai Demokrat, dalam pidatonya di dewan itu. “Bantuan untuk Israel sangat penting, karena keamanan Israel sangat penting bagi keamanan Amerika,” tambahnya.

Baca Juga:
Drone Bunuh Diri Militer Iran Teror Kota-kota Israel

Iron Dome telah menghancurkan ribuan roket jarak pendek dan rudal yang diluncurkan oleh Hamas dari Gaza sebelum mereka dapat menghantam daerah-daerah berpenduduk, kata para pejabat Israel. Sistem itu telah didukung oleh Amerika Serikat sejak diluncurkan satu dekade lalu dengan biaya $1,6 miliar.

Langkah kelompok progresif tersebut telah membuat marah para anggota kedua partai. Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy mencela apa yang disebutnya kapitulasi Demokrat untuk “pengaruh anti-Yahudi dari para anggota radikalnya.”

Baca Juga:
Media Pemerintah: Israel Lancarkan Serangan Udara di Sekitar Damaskus

Dean Phillips, anggota kongres Demokrat dari Minnesota, menyatakan dalam cuitan di Twitter bahwa dia “tidak percaya” bahwa rekan-rekannya akan keberatan untuk membela “salah satu sekutu terpenting kami dan satu-satunya negara Yahudi di dunia” dari serangan roket Hamas.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berterima kasih kepada kedua partai atas komitmen mereka pada keamanan Israel dan kepada rakyat Amerika atas “persahabatan sejati” mereka. (dn/sumber: voaindonesia.com)