Urai Kepadatan Lalin Kota Bandung, Kementerian PUPR Bangun Flyover Kopo Senilai Rp288 Miliar

  • Oleh : Taryani

Rabu, 06/Okt/2021 17:38 WIB
Flyover Kopo sedang dibangun nantinya akan atasi kepadatan lalu-lintas di Kota Bandung. (Ist.) Flyover Kopo sedang dibangun nantinya akan atasi kepadatan lalu-lintas di Kota Bandung. (Ist.)

JAKARTA (BeritaTrans.com)  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga memastikan kesiapan dan kemantapan infrastruktur,  baik jalan dan jembatan untuk meningkatkan konektivitas.

Salah satunya tengah mempercepat penyelesaikan pembangunan Flyover Kopo di Jalan Raya Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Flyover Kopo itu bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu-lintas di ruas jalan yang menjadi penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

"Kami akan membangun flyover dan underpass hingga jembatan penyeberangan orang (JPO) termasuk perbaikan jalan lingkungan di sekitarnya," kata Menteri PUPR, Basuki.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Jawa Barat,  Heri Wahyu Wibowo mengatakan, lokasi flyover Kopo melewati persimpangan sebidang jalan raya Kopo dan jalan persimpangan Cibaduyut di Jalan Soekarno-Hatta.

Ditargetkan dapat terselesaikan lebih cepat dari perencanaan awal. Saat ini progres fisik telah mencapai 42,91 % dan pengerjaan di lapangan sudah memasuki tahapan pengangkatan balok beton (erection girder).

Paket pekerjaan senilai Rp288 miliar tersebut telah dimulai sejak 13 November 2020 dan sesuai jadwal rampung pada 3 November 2022. 

Melihat progres saat ini yang melebihi target dari perencanaan awal untuk konstruksi struktur flyovernya mungkin bisa sudah selesai pada Februari 2022.

Heri Wahyu Wibowo menambahkan, untuk meminimalkan gangguan pekerjaan terhadap arus lalu-lintas di sekitar lokasi pembangunan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Korps Lalu Lintas dan Dinas Perhubungan setempat.

Selain menjalankan rekayasa lalu lintas, PPK 4.5 Jawa Barat juga melakukan pelebaran jalan dua lajur.

Jalan Soekarno-Hatta yang merupakan lokasi pekerjaan pembangunan memiliki enam lajur. Untuk pengerjaan ini memakai tiga lajur.

Namun sebelum pekerjaan dilakukan pihaknya sudah melebarkan jalan dua lajur,  sehingga diharapkan dapat mengurangi gangguan terhadap arus lalu-lintas.

Jalan Soekarno-Hatta wilayah Kopo merupakan jalur utama komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung.

Selain itu pada area tersebut juga ada dua akses tol yaitu Tol Kopo dan Tol Pasir Koja. Karena alasan tersebut jalan Soekarno-Hatta kerap mengalami kemacetan.

Keberadaan flyover Kopo nantinya diharapkan dapat mengurangi kepadatan arus kendaraan.

Untuk meminimalkan gangguan kata Heri Wahyu Wibowo, konstruksi flyover yang memiliki dua bentang 46 meter dan 43 meter ini juga menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD).

Hal ini merupakan alat pancang jenis statis. Dimana cara bekerjanya dengan menekan bukan memukul. Sehingga mengurangi getaran dan suara (kebisingan) dalam pekerjaannya.  

Flyover Kopo menggunakan dua jenis balok beton pracetak yaitu PCI girder dan PCU girder.

Jumlah PCI girder yang dipergunakan sebanyak 171 unit dengan berat masing-masing  85 ton.

Sedangkan untuk PCU girder yang dipakai ada 12 unit dengan berat masing-masing 200 ton. (Taryani)