Dibantu Selama PPKM, Driver: Terima Kasih Gojek!

  • Oleh : Ahmad

Kamis, 07/Okt/2021 13:38 WIB
Tengku driver ojek online dari Gojek di Kawasan Grand Wisata, Tambun, Kabupaten Bekasi. (foto: BeritaTrans.com/ahmad) Tengku driver ojek online dari Gojek di Kawasan Grand Wisata, Tambun, Kabupaten Bekasi. (foto: BeritaTrans.com/ahmad)

BEKASI (BeritaTrans.com) - Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat terasa dampaknya bagi driver ojek online (ojol). Penghasilan turun drastis.

Perihnya kondisi seperti itu juga dialami Tengku (39) driver  Gojek. Ia merasakan dampak dari kebijakan tentang PPKM yang masih berlaku ini.

Baca Juga:
Hari Kedua Ramp Check Jelang Angleb, Dishub Kota Bekasi Temukan 4 Bus Tak Laik Jalan di Terminal

"Selama ada PPKM, turun pendapatan sangat drastis. Biasanya dapat Rp300 ribu sebelum ada PPKM, sekarang hanya 50 persenya saja bahkan hanya Rp100 ribu. Apalagi ini, sudah tiga hari belum dapat orderan," ungkapnya saat beristirahat di halte kawasan pertokoan Grand Wisata, Tambun, Bekasi, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga:
Menhub Resmikan Pengoperasian Biskita Trans Bekasi Patriot

Ia mengisahkan sejak awal bergabung di Gojek sejak tahun 2017, setelah mengundurkan diri dari pekerjaan di salah satu perusahaan.

"Berawal dari mengundurkan diri dari perusahaan, karena saya lebih suka di lapangan dan bebas tanpa ada ikatan, lalu mendaftar menjadi mitra Gojek sebagai driver motor ojek online, saya secara bersamaan dengan yang lainnya di Senayan, Jakarta. Dari pertama hanya melayani Gosend antar barang, makanan atau paket hingga sekarang. Kita tinggal ngatur waktu aja, kapan waktunya bekerja dan juga saat berkumpul bersama keluarga, kita enjoy aja," tuturnya.

Baca Juga:
Uji Coba BISKITA Trans Bekasi Patriot, Kadishub: Terintegrasi ke Stasiun LRT

Dia mulai keluar rumah untuk mencari orderan jam 09.00 hingga 18.00. "Saya tinggal di daerah Cibitung bersama istri dan dua anak. Mulai ngojol dari pagi jam 9 sampai jam 6 sore, iya hanya melayani paket atau makanan saja, apalagi sekarang pelanggan lebih sering di rumah karena aturan PPKM ini, jadi ada orderan masuk untuk antar makanan atau paket. Pernah antar paket hingga ke daerah Bogor, Tangerang, Balaraja, yang nilainya lumayan," ucapnya.

"Penghasilan sebelum ada Covid-19, cukup lumayan dapatlah sekitar Rp300 ribu, tapi sekarang setelah masuk virus itu dan juga ada aturan PPKM merosot, sehari paling Rp100-150 ribu. Alhamdulillah dan terima kasih dari mitra kerja atau Gojek yang memperhatikan kami sebagai ujung tombak di lapangan mendapat beras, voucher. Di masa sulit orderan, ya lumayan terbantu hingga sekarang masih berlanjut bantuannya" tuturnya.

Selama menjadi driver ojol tidak lepas dari yang namanya kendala atau masalah, seperti ban bocor atau motor rusak.

"Untuk kendala paling di sepeda motor ya, kadang vanblet putus, ban bocor, kalo hujan saya menepi untuk meneduh karenakan yang dibawa makanan atau paket walaupun sudah dimasukan ke dalam tas warna hijau khusus dari Gojek," katanya.

"Saya berharap agar semua kembali normal seperti sebelum datangnya wabah Covid-19,  lebih banyak lagi dapat orderannya, dan juga rekan sesama ojol lainnya bisa bangkit dan bergairah perekonomiannya, dan juga kepada Gojek lebih memperhatikan kita yang ada di lapangan sebagai ujung tombak pergerakan mitra kerja dan bila ada kebijakan-kebijakan agar dibicarakan kepada perwakilan kami sebagai driver ojek online supaya saling menguntungkan untuk kesejahteraan kita bersama," tutupnya. (ahmad)