Penyandang Disabilitas di Jabar Terima Bantuan Modal dan Alat Membatik

  • Oleh : Taryani

Selasa, 12/Okt/2021 19:24 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar yang akan diteruskan ke penyandang disabilitas, Senin (11/10/2021). (Ist.) Menteri BUMN Erick Thohir menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar yang akan diteruskan ke penyandang disabilitas, Senin (11/10/2021). (Ist.)

BANDUNG (BeritaTrans.com)  - PT PLN melalui PLN UID Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) menyerahkan bantuan alat membatik untuk UKM Batik Mulia Hati yang didirikan Pegiat Batik Disabilitas.

Penyerahan bantuan dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar selanjutynya diteruskan ke penyandang disabilitas, Senin (11/10/2021).

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN,  Bob Saril menyebut pada kesempatan kali ini PLN memberikan dukungan lewat permodalan hingga peralatan membatik.

Bantuan yang disalurkan ini berkelanjutan dan tidak akan berhenti sampai di sini.

Hingga saat ini total dana yang dikucurkan mencapai Rp200 juta. Rinciannya, Rp100 juta digunakan untuk pembuatan tempat olah pangan pada September 2019, pengadaan sarana peralatan olah pangan senilai Rp50 juta pada Februari 2020, dan tempat membatik dengan anggaran Rp50 juta pada November 2020.

Selain itu dalam kesempatan yang sama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN juga menyerahkan bantuan 6 unit alat bantu dengar, 10 tongkat netra, 1 unit walker, 1 unit kursi roda, 1 buah kaki palsu, dan satu unit infra red.

Bob menjelaskan, bantuan ini sesuai semangat dan pilar pemberdayaan dalam program TJSL PLN. Dengan tidak menilai kalangan disabilitas sebagai beban melainkan potensi yang mesti didorong untuk mandiri.

Dia menilai keterampilan mereka dalam berkreasi membatik yang hasilnya berkualitas menjadi bukti dari program PLN ini. Ia mengaku akan terus melihat bagaimana program bantuan ini dapat berkelanjutan.

Memanfaatkan jejaring serta Rumah BUMN, produk batik yang dihasilkan panti menurutnya bisa didukung pemasarannya.

Dengan dukungan yang berbentuk kail bukan ikan. Sehingga dengan sarana yang ada penyandang disabilitas ini bisa berhasil.

Kita membantu tidak sepotong-sepotong. Harus terintegrasi. Kenapa? Harus diukur sampai keberhasilannya. Ini tugas kita bersama,  ujarnya dalam siaran pers PLN.

Kepala UPTD Panti Sosial Penyandang Disabilitas Mental, Sensorik Netra, Rungu Wicara, Tubuh (PSRPD MENSENETRAWITU) Dinas Sosial Jawa Barat, Ferrus Syamach menyampaikan terima kasih  atas dukungan PLN dan kehadiran Menteri BUMN.

Selama ini menurutnya pihaknya berupaya mendukung banyak mimpi besar dari ratusan anak-anak disabilitas yang menjadi tanggung jawabnya. Terlebih agar mereka dapat mandiri.

“Karena itu kehadiran CSR PLN ini bisa meluaskan layanan kami kepada mereka. Bisa memperluasnya dengan keterampilan lain yang insya Allah bermanfaat bagi mereka,” ujarnya.

Sebelumnya pada pengelolaan pangan bantuan PLN berupa alat blender, lemari es, freezer, mixer, dan kompor listrik di panti sangat berguna untuk memproduksi berbagai makanan seperti kripik, bolu, kue kering dan frozen food.

Hasil produksi tersebut diperjualbelikan ke lingkungan sekitar terdekat atau melalui promosi mulut ke mulut.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar), Agung Nugraha menambahkan PLN memberikan dukungan bagi anak-anak disabilitas di Bandung sejak 2019.

Pada tahun pertama pihaknya membantu rehabilitasi gedung panti dan dilanjutkan pada tahun 2020 penyerahan bantuan alat pijat.

Dengan bantuan alat membatik tahun ini, Agung berharap kemandirian anak-anak disabilitas ini dapat semakin terbentuk sehingga siap berkarya dan diterima masyarakat. (Taryani)