Ojol Gojek Tambah Uji Coba Motor Listrik Jadi 500 Unit di Jakarta

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 29/Okt/2021 16:11 WIB
Honda PCX Electric digunakan sebagai motor listrik Gojek. Honda PCX Electric digunakan sebagai motor listrik Gojek.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Gojek bakal memperluas uji coba komersial sepeda motor listrik menjadi 500 unit di Jakarta Selatan. Uji coba kali ini bekerja sama dengan Pertamina, Gesits, dan pengembang sistem tukar baterai asal Taiwan, Gogoro. 

Co Founder & CEO Gojek Kevin Aluwi menjelaskan perluasan ini dilakukan setelah uji coba pertama diumumkan pada Desember 2020. Pada uji coba pertama yang dilakukan pada tahun ini Gojek menggunakan 25 unit motor listrik dan lima stasiun penukaran baterai di Jakarta Pusat. 

Baca Juga:
BPTJ Bersama Walikota Bogor Resmikan 3 Halte Biskita Hasil Revitalisasi Kolaborasi dengan Gojek

"Uji coba komersial kendaraan listrik merupakan perwujudan salah satu komitmen sustainability kami untuk meraih target karbon netral melalui transisi ke kendaraan listrik di ekosistem Gojek pada 2030," kata Kevin dalam diskusi online, diberitakan Antara, Rabu (27/10/2021).

Pada Mei lalu Gojek melalui laporan tahunannya memaparkan semua mobil dan motor yang dioperasikan perusahaan beralih menjadi berteknologi listrik sepenuhnya pada 2030. 

Baca Juga:
Dirregident Ajak Mitra Gojek Tingkatkan Disiplin Berlalu Lintas

Uji coba motor listrik sebanyak 500 unit di Jakarta Selatan disebut untuk mendukung target itu. Gojek juga akan meningkatkan jumlah unit yang diuji coba hingga 5.000 unit dengan jarak tempuh penggunaan 1 juta kilometer. 

Motor listrik itu beroperasi pada berbagai layanan Gojek, yakni GoRide, GoFood, GoSend Instant, GoShop, dan GoMart. Namun batas wilayah layanan hanya di area Jakarta Selatan. 

Baca Juga:
Kemenhub Apresiasi Baksos Mitra Gojek di 25 Kota

Kevin juga mengungkap Gojek akan membentuk unit usaha independen yang fokus melakukan pengembangan kendaraan listrik. 

"Ini proyek kami yang sangat ambisius, jadi kami ingin menciptakan Indonesia hingga lepas dari kendaraan karbon, mudah-mudahan, ini jadi langkah signifikan ke arah sana," ujar Kevin. 

Chief Transport Officer Gojek Raditya Wibowo menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi motor listrik sebagai sarana transportasi umum, salah satunya belum didukung infrastruktur yang mumpuni. 

Kendaraan listrik juga dinilai belum optimal dipakai mitra pengemudi karena waktu pengisian baterai cukup lama. Inilah sebabnya Gojek melakukan studi lebih dalam soal sistem penukaran baterai. 

"Kan mereka bekerjanya dikejar oleh waktu, apabila charging baterainya satu jam atau dua jam, maka kasihan mereka," kata Raditya. 

"Kita rencanakan nantinya akan taro berbagai kabinet Battery Swap itu di sejumlah titik guna memudahkan mitra driver," ucap dia lagi.(fhm/sumber:CNN)