41 Perusahaan di Kabupaten Bekasi Tandatangani Perjanjian Kerjasama dengan 22 SMK

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 30/Okt/2021 15:39 WIB
41 perusahaan di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya menandatangani perjanjian kerja sama dengan 22 SMK, dengan fasilitasi yang dilakukan Ditjen Diksi Kemendikbudristek. (Ist.) 41 perusahaan di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya menandatangani perjanjian kerja sama dengan 22 SMK, dengan fasilitasi yang dilakukan Ditjen Diksi Kemendikbudristek. (Ist.)

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memfasilitasi kemitraan pendidikan vokasi, khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Pada hari  yang bertepatan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10/2021), 41 perusahaan di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya menandatangani perjanjian kerja sama dengan 22 SMK, dengan fasilitasi yang dilakukan Ditjen Diksi Kemendikbudristek.

Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan di Hotel Nuanza Cikarang Kabupaten Bekasi,  Jawa Barat.

Kerja sama yang disepakati antara DUDI dengan SMK pada kesempatan ini adalah terkait pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL).

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Ditjen Diksi Kemendikbudristek dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) tentang peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pendidikan vokasi, pada bulan Juli 2020.

Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Plt. Direktur Mitras DUDI) Ditjen Diksi, Saryadi mengatakan,  program ini merupakan salah satu implementasi strategi penyiapan sumber daya manusia Indonesia yang unggul melalui peningkatan mutu pendidikan vokasi.

Saryadi berharap ke depan kerja sama antara SMK dan DUDI terus ditingkatkan tidak sekadar terkait pelaksanaan PKL.

Plt. Direktur Mitras DUDI menambahkan pendidikan vokasi merupakan bagian penting sistem pendidikan nasional yang strategis untuk mewujudkan SDM dan tenaga kerja berkualitas.

 “Paradigma pendidikan vokasi dengan industri harus berubah. SMK tidak hanya menyiapkan lulusan saja, begitu pun industri tidak saja sebagai penerima lulusan, namun keduanya diharapkan aktif merencanakan dan menyiapkan peserta didik agar kompeten,” tutur Saryadi.

Saryadi berharap kemitraan ini membawa semangat bagi DUDI di kawasan industri di seluruh Indonesia untuk membuka peluang baru kemitraan dengan SMK.

Dalam jangka panjang hal tersebut akan menguatkan dan mengembangkan kolaborasi yang saling menguntungkan antara SMK dengan DUDI. 

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Yulius.

Yulius mengapresiasi fasilitasi yang dilakukan Ditjen Diksi Kemendikbudristek, dan berharap lebih banyak lagi SMK dan DUDI yang menandatangani perjanjian kerja sama di kesempatan berikutnya.

Ia mengingatkan DUDI harus berperan aktif bersama Pemerintah untuk menyiapkan SDM Indonesia yang unggul dan kompeten.

Pemerintah menyiapkan insentif bagi perusahaan yang turut serta mendukung pendidikan vokasi. Insentif tersebut berupa Super Tax Deduction yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128 Tahun 2019, kata Asisten Deputi.

Salah satu perwakilan DUDI yang hadir dalam kesempatan tersebut, Dani Handayani dari PT Indocement Tunggal Prakasa mengatakan,  DUDI akan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang dari kemitraan yang baik dengan SMK.

Pihaknya saat ini menjalin kemitraan dengan 21 SMK di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan, dan telah memperoleh sejumlah manfaat.

“Salah satu manfaat yang kami rasakan adalah kami membina teaching factory di SMK Negeri 1 Cibinong, dan kami telah memesan komponen-komponen produksi dari teaching factory tersebut,” ujarnya. Hasil produksinya cukup memuaskan,  kata Dani Handayani.

Selain itu PT Indocement Tunggal Prakasa juga telah memperoleh keringanan pajak Super Tax Deduction dari kegiatan vokasi tersebut. (tr)