Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sejumlah orang dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dipecat akibat kejadian kapal selam bertenaga nuklir menabrak gunung bawah laut awal Oktober lalu. Mereka yang dipecat mulai dari komandan, pejabat eksekutif, dan tamtama.
Penyelidikan dilakukan terkait kecelakaan di Laut China Selatan. USS Connecticut diketahui terpaksa berlayar di permukaan selama seminggu untuk sampai ke Guam.
Baca Juga:
Di Sela Sidang IMO, Kemenhub Teken Kerja Sama dengan Arab Saudi, Brunei, dan IALA
Atas penyelidikan itu, Komandan Cameron Aljilani berserta dua orang lainnya dicopot dari jabatannya pada hari Kamis. Disebutkan kecelakaan itu sebenarnya tidak perlu terjadi dan bisa dicegah.
"Penilaian yang baik, pengambilan keputusan yang bijaksana dan kepatuhan atas prosedur dalam perencanaan navigasi, pelaksanaan tim pengawasan dan manajemen risiko bisa mencegah kejadian itu," kata Armada ke-7 yang berbasis di Pasifik barat dalam pernyataannya, dikutip dari Aljazeera, Jumat (5/11/2021).
Baca Juga:
Bareng MSA China, Kemenhub Tingkatkan Kapasitas Operator VTS
Cameron Aljilani digantikan oleh seorang komandan sementara setelah pencopotan itu.
Dalam hasil penyelidikannya minggu lalu, angkatan laut AS menyimpulkan kapal selam menabrak gunung bawah laut yang belum dipetakan sebelumnya.
Baca Juga:
Lampaui Jepang, China Kekurangan Kapal untuk Ekspor Mobil Listrik
Kejadian pada 2 Oktober itu membuat sebelas pelaut terluka. Dalam laporan juga disebutkan tangki pemberat kapal selam rusak akibat kecelakaan tersebut.
Beruntungnya, pembangkit nuklir pada kapal tidak terdampak dari kejadian tersebut.
Angkatan Laut AS memang secara teratur untuk melakukan operasi di sekitar wilayah itu. Yakni sebagai cara menantang klaim teritorial yang menjadi sengketa oleh China pada sejumlah pulau kecil, terumbu karang serta singkapan.
Sementara itu USS Connecticut merupakan kapal selam serang cepat kelas Seawolf USS Connecticut (SSN 22). Kapal ini memiliki 140 kru, termasuk 14 perwira saat kecelakaan terjadi.(fh/sumber:CNBC)