Alur Pelayaran Dangkal yang Dikeluhkan Nelayan Indramayu Dikeruk

  • Oleh : Taryani

Minggu, 07/Nov/2021 20:27 WIB
Operator eksavator tengah mengeruk material lumpur dan pasir di dasar kali Prajagumiwang  guna memperbaiki alur pelayaran  yang dangkal karena pengaruh sedimentasi. (Taryani)   Operator eksavator tengah mengeruk material lumpur dan pasir di dasar kali Prajagumiwang guna memperbaiki alur pelayaran yang dangkal karena pengaruh sedimentasi. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Pendangkalan muara kali Prajagumiwang setiap saat terus terjadi akibat tingginya sedimentasi atau pengendapan material lumpur dan pasir yang masuk melalui muara dan terdorong ombak laut Jawa.  

Dampak pendangkalan muara kali Prajagumiwang ini menjadikan  alur pelayaran kapal nelayan dari laut menuju tempat pelelangan ikan (TPI) Karangsong dan sebaliknya terganggu. Hal itu wajar dikeluhkan sejumlah nakhoda kapal dan juga para nelayan.

Para nakhoda kapal maupun nelayan berharap alur pelayaran  kali Prajagumiwang rutin dipelihara oleh instansi terkait.

Caranya  yaitu dengan mengeruk  material dasar kali Prajagumiwang  menggunakan alat berat jenis eksavator yang dinaikkan ke atas tongkang.

“Pengerukan alur pelayaran  ini sangat penting. Mengingat kondisinya  cepat dangkal karena pengaruh  sedimentasi yang tinggi,” ujar Wawan, 47 salah seorang warga.

Oleh karena itu pengerukan dasar kali Prajagumiwang sebaiknya dilakukan secara rutin. Minimal setahun sekali. Khususnya ketika musim angin timur berganti.

Saat musim angin timur berlangsung,  ombak  laut yang bergerak ke darat dan masuk ke muara kali Prajagumiwang membawa material pasir dan lumpur.

Lama-lama material pasir dan lumpur itu menumpuk dan membuat dangkal alur pelayaran sehingga mengganggu keluar masuk kapal nelayan.

Pemantauan BeritaTrans.com, Minggu (7/11/2021) tampak  sebuah eksavator yang dinaikkan ke atas  tongkang siap mengeruk material lumpur dan pasir dasar kali Prajagumiwang.

Kegiatan normalisasi alur pelayaran kapal nelayan dari laut menuju TPI Karangsong atau sebaliknya itu dilakukan dalam beberapa waktu terakhir ini.

Pengerukan menggunakan eksavator berjalan lancar tanpa hambatan. Eksavator dinaikan ke tongkang bergerak mengangkat material  lumpur atau pasir di dasar  kali Prajagumiwang  agar alur pelayaran normal lagi.

“Kita lihat aktivitas pengerukan lumpur dan pasir di dasar kali Prajagumiwang ini sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu,” ujar Sono, 32 salah seorang warga.  

Ia berharap mudah-mudahan setelah dilakukan pengerukan, kondisi alur pelayaran menjadi normal lagi. Dan  aktivitas keluar masuknya kapal  tak terganggu oleh sedimentasi.

Dijumpai BeritaTrans.com, Minggu (7/11/2021)  pria ini kebetulan tengah berada di sekitar lokasi pengerukan kali Prajagumiwang.

Sambil duduk santai ia sempat  mengamati aktivitas eksavator  yang sedang mengeruk material lumpur dan pasir  di dasar kali Prajagumiwang  kemudian diangkat dan dibuang ke tepi kali. (Taryani)