Oleh : Taryani
INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Pendangkalan muara kali Prajagumiwang setiap saat terus terjadi akibat tingginya sedimentasi atau pengendapan material lumpur dan pasir yang masuk melalui muara dan terdorong ombak laut Jawa.
Dampak pendangkalan muara kali Prajagumiwang ini menjadikan alur pelayaran kapal nelayan dari laut menuju tempat pelelangan ikan (TPI) Karangsong dan sebaliknya terganggu. Hal itu wajar dikeluhkan sejumlah nakhoda kapal dan juga para nelayan.
Para nakhoda kapal maupun nelayan berharap alur pelayaran kali Prajagumiwang rutin dipelihara oleh instansi terkait.
Caranya yaitu dengan mengeruk material dasar kali Prajagumiwang menggunakan alat berat jenis eksavator yang dinaikkan ke atas tongkang.
“Pengerukan alur pelayaran ini sangat penting. Mengingat kondisinya cepat dangkal karena pengaruh sedimentasi yang tinggi,” ujar Wawan, 47 salah seorang warga.
Oleh karena itu pengerukan dasar kali Prajagumiwang sebaiknya dilakukan secara rutin. Minimal setahun sekali. Khususnya ketika musim angin timur berganti.
Saat musim angin timur berlangsung, ombak laut yang bergerak ke darat dan masuk ke muara kali Prajagumiwang membawa material pasir dan lumpur.
Lama-lama material pasir dan lumpur itu menumpuk dan membuat dangkal alur pelayaran sehingga mengganggu keluar masuk kapal nelayan.
Pemantauan BeritaTrans.com, Minggu (7/11/2021) tampak sebuah eksavator yang dinaikkan ke atas tongkang siap mengeruk material lumpur dan pasir dasar kali Prajagumiwang.
Kegiatan normalisasi alur pelayaran kapal nelayan dari laut menuju TPI Karangsong atau sebaliknya itu dilakukan dalam beberapa waktu terakhir ini.
Pengerukan menggunakan eksavator berjalan lancar tanpa hambatan. Eksavator dinaikan ke tongkang bergerak mengangkat material lumpur atau pasir di dasar kali Prajagumiwang agar alur pelayaran normal lagi.
“Kita lihat aktivitas pengerukan lumpur dan pasir di dasar kali Prajagumiwang ini sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu,” ujar Sono, 32 salah seorang warga.
Ia berharap mudah-mudahan setelah dilakukan pengerukan, kondisi alur pelayaran menjadi normal lagi. Dan aktivitas keluar masuknya kapal tak terganggu oleh sedimentasi.
Dijumpai BeritaTrans.com, Minggu (7/11/2021) pria ini kebetulan tengah berada di sekitar lokasi pengerukan kali Prajagumiwang.
Sambil duduk santai ia sempat mengamati aktivitas eksavator yang sedang mengeruk material lumpur dan pasir di dasar kali Prajagumiwang kemudian diangkat dan dibuang ke tepi kali. (Taryani)