Datangi Festival Payung Indonesia di Surakarta, Gubernur Jateng Malah Diserbu Emak-Emak

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 04/Des/2021 19:10 WIB
Gubernur Ganar Pranowo melihat-lihat produk payung yang dipamerkan pada Festival Payung Indonesia di Surakarta. (Ist.) Gubernur Ganar Pranowo melihat-lihat produk payung yang dipamerkan pada Festival Payung Indonesia di Surakarta. (Ist.)

SURAKARTA (BeritaTrans.com) – Ratusan pengunjung Taman Balekambang Surakarta dikejutkan dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Sabtu (4/12/2021).

Mereka yang sedang asyik berfoto ria dengan background payung berwarna-warni di acara Festival Payung Indonesia kontan  berlarian mendekati Ganjar.

Pengunjung yang didominasi  emak-emak itu tampak  antusias berfoto dengan Ganjar. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang sampai jatuh karena tersandung payung yang dipajang di taman itu.

“Awas hati-hati, sabar bu, sabar,” kata Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar sengaja datang ke Solo melihat event Festival Payung Indonesia. Di sana ia sempat berkeliling menyaksikan sejumlah model payung dari berbagai daerah yang dipajang di sana.

Ganjar tak mampu menahan geli dan langsung tertawa melihat banyak payung yang aneh di tempat itu.

Ada payung rajut bolong-bolong, payung kulit domba, payung kulit kayu, bahkan ada juga payung janur yang terlihat seperti kerangka.

“Ini sih bukan payung namanya. Lha kalau hujan kan kebasahan. Masa iya kita pakai jas hujan terus pakai payung ini,” candanya, disambut tawa para emak-emak yang hadir.

“Ini lagi, saya namakan payung durung dadi (belum jadi). Lha iki durung rampung kok, isih kerangka (ini belum selesai dan masih berupa kerangka),” imbuh Ganjar, memperlihatkan payung janur yang bentuknya aneh.

Emak-emak yang ada di sekitar Ganjar tak bisa menahan tawa, saat Ganjar memakai payung-payung itu.

Ada beberapa emak yang berani memberi tahu Ganjar jika payung-payung itu bukan payung biasa, tapi lebih ke fesyen.

“Ini fesyen pak, ndak bisa kalau buat payungan pas hujan,” celetuk salah satu emak.

Ganjar sendiri mengatakan, Festival Payung Indonesia yang digelar di Taman Balekambang Solo itu sangat menarik. Banyak produk hasil kerajinan yang inspiratif dan menarik.

“Menarik sekali cukup inspiratif dan banyak ibu-ibunya. Ternyata produk ibu-ibu yang membuat payung keren-keren. Ada dari kulit, rajut, bordir dan lainnya,” uajrnya.

Ternyata payung tidak hanya untuk pelindung diri dari panas dan hujan. Tapi ada nilai seni yang bisa ditampilkan dan menjadi bagian dari fashion,” katanya.

Festival Payung Indonesia, lanjut Ganjar, menjadi bukti betapa kreatifnya masyarakat Indonesia.

Dari satu payung saja sudah ada sebegitu banyak produk yang dihasilkan dengan bentuk yang keren, kreatif, dan menarik.

“Mudah-mudahan ini jadi satu event yang bisa menumbuhkan pariwisata kita. Tapi tetap saya berpesan, protokol kesehatan harus tetap dijaga,” pungkasnya.

Direktur Festival Payung Indonesia, Heru Mataya mengatakan, event kali ini merupakan event yang ke delapan. Digelar di Taman Balekambang, festival kali ini menampilkan kreasi payung se-Indonesia dari Aceh sampai Papua.

“Ada lebih dari 1.000 payung dari seluruh Indonesia dengan ragam yang luar biasa. Selain pameran, acara ini juga ada workshop pembuatan payung dan seni pertunjukan,” katanya.

Heru menambahkan, payung merupakan salah satu pusaka budaya Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap event itu bisa melestarikan dan mengembangkan payung-payung dari seluruh nusantara.

“Selain itu ini juga upaya kita untuk menumbuhkan ekonomi kreatif para perajin di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (tr)