Bendungan Multifungsi Randugunting di Kabupaten Blora Biaya APBN Rp880 Miliar Tuntas Akhir Desember 2021

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 18/Des/2021 06:06 WIB
Bendungan Randugunting siap-siap diisi air. (Ist.) Bendungan Randugunting siap-siap diisi air. (Ist.)

BLORA (BeritaTrans.com)  - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Dtjen Sumber Daya Air memulai pengisian air (impounding) Bendungan Randugunting  di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora sejak 29 November 2021 lalu.

Konstruksi bendungan  telah dimulai pada November 2018. Masa kontrak hingga November 2022. Ini berarti Bendungan Randugunting tuntas lebih cepat 11 bulan dari jadwal semula.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR,  Jarot Widyoko mengatakan, saat ini konstruksi Bendungan Randugunting sudah 98% dengan sisa pekerjaan penyelesaian fasilitas pendukung dan direncanakan tuntas pada akhir Desember 2021.

"Bendungan Randugunting ini selesai lebih cepat dari target awal sesuai kontrak pada November 2022,” katanya.

Ini merupakan percepatan hasil kerja sama yang sangat bagus antara Kementerian PUPR dengan seluruh mitra kerja terkait termasuk Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, kementerian terkait, dan Perhutani, kata Jarot, Jumat (17/12/2021).

Jarot mengatakan, bendungan yang dibangun di Kabupaten Blora tersebut juga akan memberikan manfaat untuk mendukung penyediaan air baku di Kabupaten Pati 50 liter/detik, dan Kabupaten Rembang 50 liter/detik, serta di Kabupaten Blora sebesar 100 liter/detik.

Bendungan ini juga berpotensi untuk pengembangan pariwisata dan agrowisata di Kabupaten Blora.

Dengan total kapasitas tampungan bendungan sebesar 14,42 juta m3 sebagai bendungan multifungsi, juga akan bermanfat sebagai konservasi untuk menampung air hujan.’

Selain itu, dapat mengisi cadangan air tanah di Blora yang sering mengalami kekeringan. Disamping untuk pengendalian banjir sekitar 83m3/detik.

Dengan selesainya konstruksi bendungan ini  akan mendukung peningkatan irigasi premium yakni irigasi yang sumber airnya dari bendungan untuk mengairi areal pertanian di kawasan kering Kabupaten Blora dan Rembang.

Melalui Daerah Irigasi (DI) Kedungsapen seluas 630 hektare dengan pola tanam padi-padi-palawija. "Kami harapkan suplai air irigasi yang cukup sepanjang tahun dapat meningkatkan indeks pertanaman dari 180% ke 250%," ujarnya.

Kepala BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR,  M. Adek Rizaldi mengatakan, pembangunan Bendungan Randugunting dikerjakan PT Wijaya Karya - PT Andesmont Sakti (KSO).

Biaya APBN 2018-2022 senilai Rp880 miliar dapat selesai lebih cepat, karena tidak ada hambatan secara teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan.

"Secara teknis tidak diperlukan penanganan khusus untuk konstruksinya. Material timbunan juga tersedia di daerah genangan serta didukung cuaca yang kondusif karena lebih banyak musim kemarau. Pembebasan lahan juga tidak ada kendala," kata Adek.

Turut hadir dalam tinjauan tersebut  Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan,  Endra S. Atmawidjaja dan Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA, Airlangga Mardjono. (tr)