Kemenhub Sosialisasi Aplikasi Sitolaut di Tarempa

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 18/Des/2021 14:01 WIB
Sosialisasi Sitolaut di Tarempa Sosialisasi Sitolaut di Tarempa


ANAMBAS (BeritaTrans. com) - Seiring dengan perkembangan teknologi Informasi yang begitu cepat dalam segala aspek kehidupan, Kementerian Perhubungan melalui Diektorat Jenderal Perhubungan Laut terus mengembangkan sistem digitalisasi dalam pengelolaan dan pelayanan kepada masyarakat termasuk dalam pelayanan program Tol Laut. 

Aplikasi Sitolaut merupakan sistem terpadu bersama berbagai instansi pemerintah dan swasta dalam menjamin terlaksananya tujuan dari program tol laut yang merupakan program prioritas nasional saat ini. 

Baca Juga:
Sorry yee! Motor Listrik Dilarang Ikut Mudik Gratis Naik Kapal Laut, Simak Alasannya

Staf Ahli Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan Dr. Cris Kuntadi menyampaikan tentang Tol Laut sekaligus membuka acara Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Tol Laut Barang dan Ternak Tahun 2021 di Tarempa, Kepulauan Anambas, Sabtu (18/12/2021).

"Beroperasinya Tol Laut di Tarempa masih mendapat kritik dan saran oleh pengguna Jasa maupun masyarakat terkait permasalahan program Tol Laut ini," ungkapnya.

Baca Juga:
Persiapan Angleb, Pelni Tingkatkan Fasilitas Kapal dan Dorong Pemudik Pesan Tiket di Aplikasi

Di antaranya adalah mengenai lamanya waktu bongkar muat barang di Pelabuhan Tarempa dikarenakan tidak adanya lahan untuk bongkar muat dan lapangan penumpukan serta gudang di area pelabuhan.

Begitu juga mahalnya harga peralatan nelayan, kayu bekisting, langkahnya buah-buahan di Tarempa sehingga masyarakat mengusulkan dapat diizinkan atau diangkut oleh kapal Tol Laut, serta yang terakhir Trayek antarpulau di wilayah Anambas. 

Baca Juga:
Pelni Pastikan 56 Kapal Layak Laut dan Operasi di Angleb 2024

Menurutnya, permasalahan lambatnya bongkar muat dikarenakan tidak ada gudang dan lahan. Sebenarnya, sudah dalam pengajuan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terkait peralatan nelayan, kayu bekisting dan langkanya buah-buahanm. Namun Pemda harus mengusulkan jenis muatan yang diminta ke Kementerian Perdagangan.

"Terkadang potensi-potensi untuk mengembangkan hal tersebut ada di wilayah itu sendiri, sehingga masyarakat di Tarempa tidak mengandalkan mendatangkan dari daerah lain, dan yang terakhir untuk masalah Trayek antarpulau yaitu Pemprov mengajukan ke Kementerian Perhubungan sesuai kebutuhan daerah," urainya. 

Cris sangat mengharapkan seluruh masyarakat dapat memanfaatkan Program Tol Laut karena sangat banyak memberikan dampak positif. (omy)