Angkut 43 Penumpang, Kapal Kayu KM Sinar Ali Mati Mesin di Laut Banda

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 29/Des/2021 07:19 WIB


KEPULAUAN BANDA (BeritaTrans.com) - Kapal Motor (KM) Sinar Ali yang mengangkut 43 penumpang mengalami mati mesin dan terombang-ambing di perairan laut sekitar Pulau Ai, Kepulauan Banda, Maluku.

Kepala Basarnas Ambon, Mustari mengatakan, kapal kayu itu mengalami mati mesin dan terombang-ambing tepat di belakang Pulau Gunung Api Banda sekira pukul 12.30 WIT.

Baca Juga:
Kapal LCT Bora V Tenggelam di Sulut Sudah Ditemukan, 10 Orang Selamat, 2 Meninggal dan 6 Masih Hilang

"Kapal motor itu mengangkut 43 penumpang mengalami mati mesin setelah dihantam gelombang tinggi hingga mesinnya rusak," kata Mustari kepada wartawan, Senin malam.

Mustari mengungkapkan, kapal motor sepanjang 12 meter itu sedang dalam perjalanan dari Pulau Neira menuju Pulau Ai.

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Serah Terima Hak dan Asuransi Kematian Awak Kapal Korban di Mauritius

Namun saat berada di belakang Pulau Gunung Api, kapal itu diterjang ombak hingga mengalami mati mesin.

"Kapal terombang ambing lebih dari dua jam lamanya, sebelum akhirnya ditolong oleh tim SAR, katanya.

Baca Juga:
Kapal Pesiar Ocean Explorer Angkut 206 Penumpang Serta Kru Kandas di Greenland

Koordinator Pos SAR Banda Ferdinando Rugebregt mengatakan, pihaknya mendapat informasi insiden kecelakaan kapal tersebut dari Babinsa Pulau Ai.

"Pos SAR Banda menerima informasi dari Babinsa Pulai Ai bahwa kapal Motor dari Pulau Naira tujuan Pulai Ai mengalami mati mesin di sekitar Perairan Pulai Ai pada pukul 12.30 WIT," ungkapnya. 

Setelah mendapatkan informasi tersebut, tim SAR gabungan langsung dikerahkan untuk mencari kapal yang mengangkut puluhan penumpang  tersebut.

"Pukul 14.50 WIT, kapal motor tersebut berhasil ditemukan tim SAR Gabungan dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi menuju Pelabuhan Banda dengan keadaan selamat," ungkapnya. 

Dalam operasi itu, tim SAR Pos Banda mengerahkan satu unit Rigit Inflatable Boat (RIB).

Pencarian kapal itu juga melibatkan warga setempat.

Sumber: kompas.com.