Wow! KAI Pakai Dana PMN Rp6,9 Triliun untuk LRT Jabodebek dan Kereta Cepat

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 02/Janu/2022 12:30 WIB
Ilustrasi kereta di perlintasan Bekasi. Foto: BeritaTrans.com. Ilustrasi kereta di perlintasan Bekasi. Foto: BeritaTrans.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pihak PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) 2021 senilai Rp6,9 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan dana yang berasal dari kantong negara tersebut akan digunakan untuk membiayai pembengkakan anggaran pembangunan LRT Jabodebek dan pemenuhan modal Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Adanya kepercayaan pemerintah untuk memberikan penambahan PMN kepada KAI, maka KAI dapat melanjutkan proyek-proyek strategis nasional yang ditugaskan kepada KAI ini," ujar Didiek dalam keterangan resmi, Jumat (31/12).

Baca Juga:
Jadwal LRT Jabodebek Jumat 19 April, Tarif Promo Belaku di Jam Ini!

Pemberian PMN itu sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Didiek menjelaskan pihaknya akan menggunakan dana dari PMN sebesar Rp2,6 triliun untuk LRT Jabodebek. Dana itu khususnya digunakan untuk menutup pembengkakan biaya akibat keterlambatan pembebasan lahan dipo yang berdampak pada peningkatan biaya pra-operasi, biaya konstruksi, dan biaya lainnya.

Sementara, KAI akan menggunakan sisa dana PMN sebesar Rp4,3 triliun untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Hal itu sesuai dengan Perpres Nomor 93 Tahun 2021 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung.

"Pemberian PMN tersebut juga akan memberikan multiplier effect (efek domino) baik bagi masyarakat, negara, dan KAI itu sendiri," tambah Didiek.

Bagi masyarakat, PMN tersebut akan merealisasikan hadirnya transportasi massal yang lebih efisien dan modern, menyerap lapangan pekerjaan, pengurangan emisi, dan penghematan waktu perjalanan.

Sebagai informasi, progres LRT Jabodebek telah mencapai 78,39 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus 2022.

Kemudian, progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung baru mencapai 79,65 persen per 28 Desember. Transportasi umum itu ditargetkan beroperasi pada Desember 2022. (dn/sumber: cnnindonesia.com)

Baca Juga:
Peningkatan Penumpang LRT Jabodebek Sampai 73 Persen Usai Lebaran