Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menanggapi larangan sementara dari Kementerian ESDM dan didukung oleh Kemenhub untuk setop ekspor batubara sementara selama sebulan, maka anggota INSA sebagai tranporter, siap untuk memenuhi kebutuhan transportasi batubara nasional, khususnya untuk PLN
"Dampak larangan ekspor batu bara selama sebulan ini, memang akan berdampak pada armada tug & barge yg selama ini melayani transhipment untuk mother vessel export," tutur Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto saat dikonfirmasi BeritaTrans.com, Ahad (2/1/2022).
Akan tetapi, dengan adanya kebutuhan dalam negeri yang besar dari PLN, maka pihaknya tidak akan kekurangan armada transportasi, bersama-sama dengan armada bulker handymax dan panamax yang selama ini melayani distribusi dalam negeri.
"Namun, seyogyanya larangan tersebut disosialisaikan dan dibicarakan lebih awal dengan seluruh stakeholder terkait," ungkapnya
Baca Juga:
Upaya Pelaku Industri Pelayaran Majukan Wisata Bahari Indonesia Diapresiasi Menhub
Hal itu mengingat kemungkinan ada perusahaan yang sudah terikat kontrak.
INSA kata Carmelita berharap, pelarangan ini hanya sebulan saja, dan produsen batubara bisa memberikan keseimbangan antara kebutuhan ekspor dan memenuhi kewajiban DMO, sesuai aturan yang berlaku, sehingga bisa normal kembali. (omy)