Matahari Buatan China Pecahkan Rekor Lagi, Mampu Menyala 17 Menit

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 05/Janu/2022 20:00 WIB
Foto dokumen yang diabadikan pada 19 Juli ini memperlihatkan para staf Southwestern Institute of Physics di China National Nuclear Corporation (CNNC) sedang bekerja di lokasi instalasi HL-2M Tokamak, matahari buatan generasi baru milik China, di Chengdu, Provinsi Sichuan, China. HL-2M Tokamak mulai dioperasikan pada Jumat (4/12/2020) dan berhasil melakukan pelepasan plasma pertamanya, menurut CNNC. Foto: kompas.com. Foto dokumen yang diabadikan pada 19 Juli ini memperlihatkan para staf Southwestern Institute of Physics di China National Nuclear Corporation (CNNC) sedang bekerja di lokasi instalasi HL-2M Tokamak, matahari buatan generasi baru milik China, di Chengdu, Provinsi Sichuan, China. HL-2M Tokamak mulai dioperasikan pada Jumat (4/12/2020) dan berhasil melakukan pelepasan plasma pertamanya, menurut CNNC. Foto: kompas.com.

BEIJING (BeritaTrans.com) - Chinamenyalakan matahari buatannya lagi dan kembali memecahkan rekor.

Matahari buatan yang dinamakan Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) tersebut berhasil mencapai suhu 70 juta derajat Celsius dan bertahan sekitar 17 menit.

Baca Juga:
Komitmen Baru China pada Perubahan Iklim: Tidak Lagi Mendanai Proyek Batu Bara di Luar Negeri

Xinhua melaporkan, inti matahari diyakini memiliki suku sekitar 15 juta derajat Celsius.

Oleh karenanya, suhu yang bisa dicapai matahari buatan China itu disebut lima kali lebih panas daripada matahari betulan.

Melansir RT, Selasa (4/1/2022), EAST merupakan reaktor fusi nuklir yang digadang menjadi sumber energi masa depan.

Perangkat tersebut memanfaatkan medan magnet untuk menghasilkan plasma panas dari fusi nuklir.

EAST dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang dilakukan oleh matahari sebagaimana diwartakan oleh RT.

Rekor terbaru tersebut diumumkan pada Jumat (31/12/2021) oleh peneliti di Institut Fisika Plasma dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (ASIPP), Gong Xianzu.

“Operasi terbaru ini meletakkan dasar ilmiah dan eksperimental yang kuat untuk menjalankan reaktor fusi,” kata Gong.

Sejak pertama kali beroperasi, EAST telah menjadi platform uji terbuka bagi para ilmuwan China dan internasional untuk melakukan eksperimen terkait fusi nuklir.

Berbagai eksperimen EAST dilakukan di ibu kota Provinsi Anhui, Hefei, wilayah timur China.

Sebelumnya, pada Mei 2021, EAST juga diuji dan menghasilkan suhu 120 juta derajat Celsius selama 101 detik.

Pada Juni 2021, EAST kembali diuji dan menghasilkan suhu 160 juta derajat Celcius. Suhu yang dihasilkan ini sepuluh kali lebih panas dari matahari. (dn/sumber: kompas.com)