Jalur KA Cibatu-Garut Siap Dioperasikan, Ini Rencana Tarifnya

  • Oleh : Taryani

Sabtu, 08/Janu/2022 07:19 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil didampingi Dirut PT KAI,  Didiek Hartantyo melakukan inspeksi terakhir  reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut dan sempat berhenti di tiga stasiun yaitu, Pasir Jengkol, Wanaraja, dan Garut. (Ist.) Gubernur Jabar, Ridwan Kamil didampingi Dirut PT KAI, Didiek Hartantyo melakukan inspeksi terakhir reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut dan sempat berhenti di tiga stasiun yaitu, Pasir Jengkol, Wanaraja, dan Garut. (Ist.)

GARUT (BeritaTrans.com) -  Persiapan reaktivasi jalur kerata api (KA) Cibatu-Garut sudah mencapai 100 persen. Sebelum dioperasikan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melakukan inspeksi  terakhir pada jalur kereta api itu. Publik tentu bertanya besaran tarif  naik kereta nanti.

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil,  menyebut  tarif  yang akan diberlakukan pada jalur tersebut bervariasi.

Untuk lintas Garut  tak sampai Rp5 ribu. Sementara dari Garut ke Bandung kemungkinan Rp10 ribu dan  Rp40 ribu bagi penumpang yang menuju Jakarta.

"Tarifnya sangat terjangkau, paling antar-Garutnya Rp4 ribu. Ke Bandung mungkin Rp10 ribu. Ke Jakarta Rp40 ribu. Bandingkan dengan kerepotan pakai mobil," tutur Kang Emil.

Gubernur Ridwan Kamil mengemukakan hal itu saat melakukan inspeksi terakhir jalur kereta api Cibatu-Garut, Kamis (6/1/2022)  sebelum KA resmi dioperasikan dalam waktu dekat.

Pengecekan kesiapan teknis dimulai dari Stasiun Bandung, Cibatu, Pasir Jengkol, Wanaraja, sampai Stasiun Garut Kota menggunakan kereta inspeksi 4.

Ridwan Kamil memastikan persiapan reaktivasi jalur kereta api sepanjang 19,5 kilometer itu sudah 100 persen dan siap digunakan.

"Saya klaim persiapannya sudah 100 persen," kata Gubernur Jabar di Stasiun Garut Kota, Kamis (6/1/2022).

Ia berharap Kementerian Perhubungan selaku pemegang otoritas agar segera meresmikan jalur tersebut karena sangat dinantikan masyarakat.

Saat ini pengoperasian jalur kereta api Cibatu-Garut  tinggal menunggu finalisasi administrasi.

"Kewenangannya ada di Pak Menteri (Perhubungan). Saya harap bisa secepatnya menyelesaikan proses administrasi sehingga warga bisa menikmati fasilitas yang dinantikan ini," ucapnya.

Dalam inspeksi tersebut Gubernur Jabar didampingi Dirut PT KAI,  Didiek Hartantyo berhenti di tiga stasiun yaitu, Pasir Jengkol, Wanaraja, dan Garut.

Tiga stasiun tersebut walaupun kecil tapi memiliki fasilitas modern dan lengkap. Pelayanan kepada masyarakat pun diyakininya akan maksimal dengan hadirnya fasilitas bagi penyandang disabilitas.

"Kami berhenti di tiga stasiun, kecil tapi keren dan pelayanannya modern sekali, bangga saya melihatnya," ujarnya.

Di Stasiun Wanaraja, Kang Emil sempat meninjau vaksinasi COVID-19 yang berlangsung di area stasiun dan di dalam kereta klinik.

Sejumlah warga pun menyampaikan harapannya agar jalur kereta Cibatu-Garut segera dioperasikan.

"Tadi saya wawancara warga betul-betul berharap secepatnya dibuka agar perjalanan antar-Garut atau ke Bandung dan Jakarta bisa lebih mudah dan murah," tuturnya.

Kang Emil optimis hadirnya jalur kereta Cibatu-Garut selain dapat mengurai kemacetan juga akan mendongkrak perekonomian masyarakat Garut.

"Saya pastikan kalau ini sudah dibuka, ekonomi Garut akan meningkat pesat," ucapnya.

Setelah jalur Cibatu-Garut ini beroperasi, Kang Emil berharap Kementerian Perhubungan dan PT KAI dapat membuka jalur kereta api lainnya di Jabar, khususnya di wilayah pesisir selatan.

"Tadi berdiskusi dengan Pak Dirut (PT KAI) rencana pengembangan track lainnya termasuk mimpi besar di Jabar selatan," ucapnya. (tr)