Maskapai TransNusa Operasional Lagi, Gunakan 30 Pesawat ARJ21 Buatan Cina

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 08/Janu/2022 10:35 WIB
Ilustrasi pesawat TransNusa. Foto: Airplane Picture/ATR Aircraft Ilustrasi pesawat TransNusa. Foto: Airplane Picture/ATR Aircraft

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Maskapai penerbangan domestik, TransNusa, siap untuk kembali mengudara di tahun ini, setelah vakum sejak September 2020 akibat pandemi Covid-19. Perusahaan akan menggunakan 30 pesawat ARJ21 buatan China, yakni Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC). 

Dengan demikian, TransNusa sekaligus akan menjadi maskapai asing atau non-China pertama yang mengoperasikan model pesawat tersebut. 

Baca Juga:
TransNusa Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Liburan Natal dan Tahun Baru 2024/2025

Dilansir dari Aviacionline, Senin (3/1), nantinya TransNusa akan menjadi maskapai berbiaya rendah. Saat ini, China Aircraft Leasing Group Holdings Limited (CALC) mengendalikan maskapai dengan 35,68 persen saham melalui Linkasia Airlines Group Limited (sebelumnya dikenal sebagai Aviation Synergy Limited). Sementara persentase lainnya tetap dipegang oleh investor Indonesia. 

Sejak disokong CALC, TransNusa memperbaiki struktur dan tata kelola perusahaan, restrukturisasi secara profesional, manajemen hingga tim operasional, serta meningkatkan standardisasi operasional secara komprehensif. 

Baca Juga:
Manado dan Guangzhou Terhubung: TransNusa Luncurkan Rute Baru Mulai 29 Oktober

"CALC telah berkomitmen untuk pemenuhan maskapai, dengan 50 Airbus A320neo dan 30 ARJ21 dengan opsi untuk 30 lainnya," tulis Aviacionline. 

TransNusa dijadwalkan akan menerima pesawat pertama tersebut pada Januari dan pesanan selanjutnya diharapkan selesai secara bertahap sebelum 2026. 

Baca Juga:
TransNusa Jadi Maskapai Premium Pertama Teken Kerja Sama dengan Tiga Pusat Medis di Malaysia

CALC berencana menggunakan TransNusa untuk mempromosikan model tersebut ke luar negeri, mengingat sejauh ini 69 ARJ21 yang telah dibangun dan dioperasikan oleh maskapai China (Air China, Chengdu Airlines, China Express Airlines, China Southern Airlines, CFGAC, Genghis Khan Airlines, Jiangxi Airlines, OTT Airlines, dan Urumqi Airlines). 

"TransNusa juga akan melakukan operasi komersial pertamanya pada Februari, di mana ia juga akan bergabung dengan Airbus A320neo pertamanya, dengan registrasi PK-TLA, yang diperoleh dari buku pesanan CALC," tulisnya. 

Berdasarkan laman resminya, tujuan pertama TransNusa nantinya adalah Kupang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. 

TransNusa merupakan maskapai penerbangan regional kecil yang didirikan pada 2005, menghubungkan masyarakat Indonesia bagian timur dan berbasis di Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

Pada September 2020, di tengah krisis kesehatan, perusahaan memutuskan untuk menghentikan sementara operasional karena perubahan perilaku perjalanan. Saat itu, perusahaan juga harus mengembalikan seluruh pesawat kepada lessor yang terdiri dari enam ATR 72 dan satu ATR 42. 

Pada November 2021, TransNusa melakukan rebranding menjadi maskapai berbiaya rendah, mengkonfirmasi bahwa mereka telah memulai proses pengajuan ulang Sertifikat Operator Udara (AOC) bersama dengan persiapan lainnya.(fh/sumber:kumparan)