Jumlah Pesawat Terbang di RI Berkurang 50 Persen, Sisa 200 Selama Pandemi

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 09/Janu/2022 08:19 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri BUMN Erick Thohir mencatat total pesawat di Indonesia berkurang 200 armada akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya total pesawat yang ada di Indonesia mencapai 400 armada. 

"Total pesawat terbang di Indonesia itu ada 400, sekarang dan situasi Covid ini tinggal 200-an. Artinya apa? Masih dibawah kebiasaan yang jumlahnya 400," ujar Erick, dikutip Jumat (7/1/2022). 

Baca Juga:
INACA: Iuran Pariwisata jadi Beban Tambahan Penumpang dan Maskapai Penerbangan

Untuk Garuda Indonesia, jumlah pesawat yang dioperasikan hanya di kisaran 50-60 pesawat. Sementara armada yang di parkiran sebanyak 125 pesawat, terdiri 119 pesawat sewa dan 6 pesawat milik sendiri. 

Tak hanya itu, rute penerbangan emiten dengan kode saham GIAA itu diperkirakan turun dari 237 rute menjadi 140 rute saja. Pemangkasan itu sejalan dengan pengembalian sejumlah armada kepada lessor atau perusahaan penyewa pesawat. 

Baca Juga:
Pelita Air Persembahkan "Kartini Flight" untuk Apresiasi Makin Pentingnya Peran Perempuan

Garuda Indonesia memang mengalami tekanan keuangan yang berarti. Selain operasional armadanya yang terus berkurang, maskapai pelat merah itu juga menanggung utang sebesar Rp139 triliun. Utang tersebut tengah dinegosiasikan dengan kreditur dan lessor. 

Meski begitu, Erick meyakini keuangan Garuda akan kembali pulih seiring dengan fokus bisnis garuda ke market domestik. Dia menilai kebutuhan market domestik sangat besar. Hanya saja harus menunggu waktu yang tepat. 

Baca Juga:
Ketepatan Waktu Penerbangan Pelita Air di Periode Arus Balik Lebaran Tembus 95 Persen

"Kita akan bounce back lagi, tapi perlu waktu. Karena itu biasa di ekonomi itu, di bisnis itu kita harus memperpanjang sama restrukturisasi. Nah ini Garuda dengan cara kita tadi bernegosiasi dengan lessor pelan-pelan market domestik recovery, pelan-pelan titik ketemunya, selesai," tutur dia.(fhm)