Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terkendala Tanah Lempung

  • Oleh : Taryani

Kamis, 13/Janu/2022 06:46 WIB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto:Dok.KCIC) Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto:Dok.KCIC)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Proyek kereta cepat Jakarta - Bandung  menemui masalah saat pengerjaan terowongan melewati tanah lempung  sehingga berpengaruh pada waktu pengerjaan proyek tersebut.

GM Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC),  Rahadian Ratry mengatakan, pengerjaan proyek konstruksi kereta cepat ini membutuhkan waktu yang lebih panjang.

Meski begitu manajemen KCIC masih mematok target penyelesaian pada  September 2022.

"Artinya gini memang perlu proses pengerjaan waktu. Kondisi yang tadi kita benahi dulu. Jadi target mengikuti. Tapi direksi masih mengacu standar itu (September 2022)," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/1/2022).

Rahadian menjelaskan,  permasalahan terjadi pada pengerjaan tunnel 2 daerah Mekargalih, Jatiluhur, Purwakarta, karena karakteristik tanah yang memang agak berbeda.

Sehingga membutuhkan pengerjaan yang lebih teknis, dimana posisi terowongan melewati area clay shale atau tanah lempung.

Karakteristik tanah mudah lapuk jika terekspos saat penggalian, sehingga menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun konstruksi jalan yang terdapat di atasnya.

Makanya proses pembangunan terowongan harus dilakukan dengan hati-hati.

Namun Rendy menjelaskan kondisi itu masih dapat diselesaikan meski belum ada estimasi waktu penyelesaian.

Yang jelas Manajemen KCIC akan mendatangkan ahli dari China yang menguasai metode grouting yang biasa dipakai untuk konstruksi terowongan untuk menyelesaikan masalah ini.

"Ada tenaga kerja yang dihadirkan ahli dari China yang memang lebih paham mengerti kondisi teknis dan harapan tentunya ada tenaga ahli bisa masalah ini bisa diselesaikan," jelasnya.

Sebelumnya KCIC menargetkan pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung ini selesai pada September 2022 mendatang.

Pembangunan juga dikejar untuk dipamerkan pada pemimpin dunia karena Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2022.

Hingga Desember 2021 pengerjaan proyek keseluruhan masih berada pada angka 79%. Pengerjaan terowongan sepanjang 1.052 meter ini sudah mencapai 67% atau masih kurang 350 meter lagi untuk tembus.  (tr/Sumber:CNBC Indonesia)