Pusbang Perhubungan Laut Genjot Kurikulum Sekolah Pelayaran Berbasis Progam MBKM & Link and Supermatch

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 13/Janu/2022 08:13 WIB


MAKASSAR (BeritaTrans.com) - Genjot kualitas perwira transportasi laut, BPSDM Perhubungan Kementerian Perhubungan gaspol revisi kurikulum sekolah pelayaran sehingga berbasis kepada program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).

Revisi tersebut, Kepala Pusbang SDM Perhubungan Laut, Amiruddin, mengemukakan juga untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA).

Baca Juga:
STIP Jakarta Buka Puasa Bersama Sekaligus Santuni Anak Yatim

"Basis MBKM dan orientasi kepada DUDIKA itu menjadi alasan logis kurikulum mendesak untuk direvisi," ungkapnya dalam workshop, yang digelar PIP Makassar, kemarin.

Dia mengemukakan kompetensi-kompetensi kemandirian, kemampuan berkolaborasi, dan semua profil taruna Pancasila diasah dalam program-program MBKM.

Baca Juga:
Pimpin Wisuda 965 Lulusan STIP Jakarta, Capt. Wisnu: Ayo Cintai Museum Transportasi

Mantan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) itu mengutarakan revisi menjadi vital untuk semakin melahirkan SDM berkompetensi tinggi dan unggul sehingga link and supermatch dengan dunia usaha dan industri.

Dia mengingatkan SDM itu harus menjadi figur yang cerdas dalam menggunakan teknologi dalam menunjang aktivitasnya (internet of things).

Baca Juga:
Jelang Ramadhan STIP Jakarta Gelar Tradisi Munggahan dan Silaturahmi

"Kompetensi itu  menjadi landasan industri 4.0 agar bisa menjadi bagian dari masyarakat informasi (4.0 society) dan masyarakat super cerdas (5.0 society)," cetus mantan Syahbandar Tanjung Priok itu.

Model Belajar MBKM

Informasi dari Kemendikbud menyebutkan pada program MBKM, mahasiswa dapat memilih untuk belajar sepenuhnya atau hanya sebagian pada program studi.

Adapun rentang beban satuan kredit semester (SKS) yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk belajar di luar program studi adalah 20 hingga 40 SKS.

(awe).