Oleh : Redaksi
MAKASSAR (BeritaTrans.com) - Genjot kualitas perwira transportasi laut, BPSDM Perhubungan Kementerian Perhubungan gaspol revisi kurikulum sekolah pelayaran sehingga berbasis kepada program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).
Revisi tersebut, Kepala Pusbang SDM Perhubungan Laut, Amiruddin, mengemukakan juga untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA).
Baca Juga:
102 Perwira Pelayaran Niaga dan 158 Peserta Diklat Peningkatan STIP Dilantik Kepala BPSDMP
"Basis MBKM dan orientasi kepada DUDIKA itu menjadi alasan logis kurikulum mendesak untuk direvisi," ungkapnya dalam workshop, yang digelar PIP Makassar, kemarin.
Dia mengemukakan kompetensi-kompetensi kemandirian, kemampuan berkolaborasi, dan semua profil taruna Pancasila diasah dalam program-program MBKM.
Baca Juga:
Taruna STIP Jakarta Jurusan KALK Kunjungi PT Pelabuhan Tegar Indonesia
Mantan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) itu mengutarakan revisi menjadi vital untuk semakin melahirkan SDM berkompetensi tinggi dan unggul sehingga link and supermatch dengan dunia usaha dan industri.
Dia mengingatkan SDM itu harus menjadi figur yang cerdas dalam menggunakan teknologi dalam menunjang aktivitasnya (internet of things).
Baca Juga:
Berlangsung 8-12 Juni 2023, STIP Jakarta Gelar Program Padat Karya
"Kompetensi itu menjadi landasan industri 4.0 agar bisa menjadi bagian dari masyarakat informasi (4.0 society) dan masyarakat super cerdas (5.0 society)," cetus mantan Syahbandar Tanjung Priok itu.
Model Belajar MBKM
Informasi dari Kemendikbud menyebutkan pada program MBKM, mahasiswa dapat memilih untuk belajar sepenuhnya atau hanya sebagian pada program studi.
Adapun rentang beban satuan kredit semester (SKS) yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk belajar di luar program studi adalah 20 hingga 40 SKS.
(awe).