Pembangunan Tol Yogya-Bawen Dipastikan Ekonomi dan Pertanian Warga Terus Bergulir

  • Oleh : Taryani

Kamis, 13/Janu/2022 19:22 WIB
Kabid Pertanahan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jateng,  Endro Hudiyono menghadiri konsultasi publik, Rabu (12/1/2022). (Foto:Diskominfo Jateng) Kabid Pertanahan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jateng, Endro Hudiyono menghadiri konsultasi publik, Rabu (12/1/2022). (Foto:Diskominfo Jateng)

MAGELANG (BeritaTrans.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengawal proses konsultasi publik hingga penetapan lokasi terkait pengadaan tanah untuk jalan tol Yogyakarta-Bawen.

Pemerintah juga memastikan ekonomi warga tetap bergulir, termasuk sektor pertanian.

Hal itu disampaikan Kabid Pertanahan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jateng,  Endro Hudiyono, Rabu (12/1/2022).

Ia menjelaskan, konsultasi publik merupakan tahap awal. Nantinya masih ada proses pematokan dan penetapan lokasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dikatakan, kemanfaatan jalan bebas hambatan Yogyakarta-Bawen tidak hanya memudahkan transportasi antarwilayah.

Sektor wisata diharapkan semakin terangkat dengan adanya jalan tol tersebut. Apalagi nantinya ruas tersebut terkoneksi dengan Tol Trans Jawa dan menyambung dengan Tol Yogya-Bandung.

“Koneksi jalan tol Yogya-Bawen akan mengangkat potensi wisata dan meningkatkan investasi, maupun perekonomian,” ujarnya.

Tidak hanya  di Kabupaten Magelang tetapi juga daerah penyangga.

Ia mengemukakan hal itu usai menghadiri acara konsultasi publik warga Desa Karangtalun di gedung Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar,  Kabupaten Magelang.

Terkait lahan pertanian yang terlintasi jalan tol Yogyakarta-Bawen, Endro tidak menampik kenyataan itu.

Namun pemerintah telah melakukan upaya peningkatan produktivitas padi melalui mekanisme intensifikasi pertanian.

“Hal itu tidak terelakkan. Namun pemerintah sudah merencanakan jauh-jauh hari. Sebelumnya di Magelang sudah ada beberapa embung seperti Embung Bandungrejo, Embung Pagergunung dan Embung Dukun,” ujarnya.

Walaupun lahan pertanian terkena jalan tol, namun dengan intensifikasi pertanian akan meningkatkan produktivitas.

Selain itu, nantinya dalam pembuatan jalan tol, saluran irigasi dan akses menuju perkampungan atau sawah juga tetap dipertahankan.

Seorang warga Karangtalun,  Samidi mengungkapkan,  rela sawahnya terlintasi jalan tol. Hal itu itu tak serta merta mematikan usaha sebagai petani.

Meskipun belum tahu berapa luasan sawahnya yang terkena, namun ia sudah berencana membeli sawah pengganti.

“Saya punya sekitar 3. 000 meter. Yang kena tidak tahu berapa. Itu tidak mematikan usaha saya sebagai petani karena setelahnya mau beli sawah pengganti,” ujarnya.

Samidi juga sepakat dengan proses pengembangan jalan tol, yang tetap memerhatikan irigasi sawah dan jalan pertanian.

“Ya memang harus begitu, kalau tidak petani bisa rugi kalau tidak ada saluran air,” urainya.

Kepala Desa Karangtalun,  Muzaeni berharap, jalan tol Yogyakarta-Bawen dapat meningkatkan ekonomi warga.

Di kampung tersebut ada sekitar 176 bidang yang terdampak dengan 250 orang. Bahkan ada satu Rukun Tetangga (RT) yang semua rumahnya diperkirakan terlintasi jalan tol.

“Kami minta kepada pemda agar penduduk yang terkena jalan tol ikut merasakan (manfaat) perekonomian. Di tempat kami kan rencananya akan dibangun rest area, nah harapannya bisa ikut jualan,” sebutnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta-Bawen,  Muhammad Fajri Nuqman mengamini hal tersebut.

Ia menjelaskan, nantinya dalam proses pengerjaan fisik tol  warga dimungkinkan bisa menjadi pekerja.

Pembangunan secara fisik  akan dilakukan pada sekitar pertengahan 2022.

Prinsipnya warga masyarakat yang terkena pembebasan jalan tol sangat diprioritaskan menjadi pekerja  sesuai kemampuan masing-masing.

Bisa jadi pekerja kasar, pekerja pendukung, atau kalau kemampuan teknik, bisa juga bergabung.

Hal itu menurut Fajri juga berlaku bagi pengusaha atau UMKM. Mereka akan diberi kesempatan untuk dapat bergabung di kawasan peristirahatan (rest area).

Rest area kini juga menjadi sentra ekonomi bagi kabupaten (daerah) setempat.

Terhadap usaha yang tadinya di jalan nasional, kemudian ada tol pengusaha UMKM atau restoran akan diberi kesempatan gabung di rest area.

Termasuk pelaku ekonomi diberi kesempatan promosikan karya mereka, pungkas Fajri. (tr/Sumber:Diskominfo Jateng)