Oleh : Taryani
JAKARTA (BeritaTrans.com) – Apabila Anda kebetulan melintas di dekat rel kereta api, tentu akan melihat banyak bebatuan kecil atau batu kerikil seperti sengaja ditumpuk di sepanjang jalur rel.
Masyarakat awam, tentu bertanya, apa sebenarnya manfaat atau kegunaan tumpukan batu kerikil yang bertebaran di sepanjang jalur rel kereta api itu.
Ternyata, tumpukan batu kerikil itu memiliki fungsi yang sangat penting. Karena itu keberadaannya tetap dipertahankan KAI.
Melansir akun Twitter resmi PT Kereta Api Indonesia (KAI) @KAI121, batu kerikil yang ada di sekitar rel kereta api ini dinamakan ballast atau kricak.
"Kricak memiliki fungsi utama menahan getaran dan mengurangi guncangan kereta api saat melintas di jalur rel, sehingga mencegah pergeseran dan perubahan bentuk pada rel kereta api," tulis KAI.
Apabila lintasan kereta api hanya disangga oleh sepasang baja, tentunya gaya yang dihasilkan dari kereta api tak bisa diredam oleh rel tersebut.
Dengan begitu, gaya yang ditimbulkan kemungkinan berdampak pada terjadinya pergeseran dan perubahan bentuk rel.
"Kricak juga berfungsi menyalurkan beban kereta api ke bantalan rel," ujar KAI.
Selain itu, batu kerikil memiliki fungsi menghambat pertumbuhan tanaman liar di dasar rel kereta api.
Dengan adanya tumpukan batu kerikil, sinar matahari terhalang menyinari secara langsung tanah di bawah rel, sehingga dapat mencegah terjadinya pertumbuhan tanaman liar tersebut.
"Selain itu, kricak berfungsi menghambat tanaman liar yang tumbuh di sekitar rel kereta api, karena dapat mengganggu struktur jalur dan mengakibatkan tanah di bawah rel jadi tidak stabil," ungkapnya.
Bahkan, kricak juga berfungsi mencegah terjadinya erosi tanah akibat hujan dan banjir yang dapat menyebabkan rel ambles atau anjlok. (tr/Sumber:Okezone)