Gubug Pinus Bergaya Nordik hingga Rumah Pohon Bijou lagi Booming Hidup Back to Basic

  • Oleh : Redaksi

Senin, 17/Janu/2022 00:03 WIB
Sebuah buku berjudul Cabin Fever menampilkan sejumlah kabin tercantik dari seluruh dunia. Foto: Cabin Feber/Gestalten. Sebuah buku berjudul Cabin Fever menampilkan sejumlah kabin tercantik dari seluruh dunia. Foto: Cabin Feber/Gestalten.

Dari gubug pinus bergaya Nordik hingga rumah pohon bijou, tempat persembunyian 'back-to-basic' sedang booming. Mengapa kabin-kabin terpencil ini begitu sempurna untuk saat ini?

Apa yang bisa diberikan oleh kabin-kabin tempat terpencil ini yang tidak bisa kita dapatkan di rumah sendiri?

Ukurannya lebih kecil dari kebanyakan bangunan permanen, dengan furnitur serta perlengkapan yang lebih mendasar. Inilah yang membuat kabin-kabin ini menarik.

Tinggal di kabin-kabin tersembunyi seperti ini memungkinkan penghuninya rehat sementara dari kehidupan normal.

"Kita semua menginginkan 'tempat ketiga' - suatu tempat yang bukan kantor atau rumah - yang memungkinkan kita menjadi orang yang berbeda," kata Robert Klanten, penerbit dan CEO Gestalten.

Ia menyebutkan kaffeehaus - atau tempat ngopi - pada 1920-an; bar lokal pada 1960-an; club pada 1980-an dan 1990-an. Sekarang ini, dia meyakini, tempat ketiga itu adalah kabin tersembunyi.

"Kita bisa bersantai dan mengisi daya, dan pada akhirnya menjadi orang yang berbeda untuk sementara atau untuk seterusnya."

kabin di hutanSebuah buku berjudul Cabin Fever menampilkan sejumlah kabin tercantik dari seluruh dunia. Foto: Cabin Feber/Gestalten.

Sentimen ini terasa begitu benar untuk orang-orang di seluruh dunia. Buku terakhir yang diterbitkan Gestalten, Cabin Fever, yang disunting oleh Klanten dan Elli Stuhler, menampilkan kabin-kabin tersembunyi dari Australia hingga Islandia.

Kabin La Loica dan La Tagua (oleh Croxatto dan Opazo Arquitectos) bertengger tinggi di atas garis pantai Pasifik di Chili; sementara kabin Folly yang didesain oleh Malek Alqadi berada di padang pasir California selatan.

"Tembok tebal dan atap tinggi di kabin yang berinsulasi membuat lokasi-lokasi ekstrem ini bisa ditinggali sepanjang tahun," kata sang arsitek.

Sementara itu, kabin di atas pohon yang terletak di Denmark juga dapat bertahan di tengah cuaca ekstrem karena memiliki insulasi dan dinding kaca tebal.

kabin di tepi pantaiArsitek Eropa berlomba-lomba menciptakan hunian mendasar namun selaras dengan lingkungan sekitarnyaFoto: Cabin Feber/Gestalten.

Namun berada dekat dengan alam di area yang terpencil juga salah satu daya tarik utama kabin-kabin ini. "Anda menjadi tamu di tempat-tempat yang tidak mungkin dihuni, setidaknya untuk sementara," ujar Klanten.

Mikko Jakonen dari Studio Puisto di Helsinski sepakat. "Berada di tempat yang aman dikelilingi alam liar membangkitkan sesuatu yang primitif dari dalam diri kita. Ini membuat kekhawatiran sehari-hari kita menghilang."

Meski dibangun dengan teknik modern, para arsitek tetap mengutamakan material lokal untuk membangun kabin-kabin ini. Kabin Indigo di Belanda yang didesain oleh Woonpioniers dibangun dengan kayu-kayu lokal untuk bagian dalam dan luarnya dengan kayu spruce dan larch hitam.

Kabin Aure Boathouse oleh TYIN Tegnestue di Norwegia juga dibangun denga kayu pinus Norwegia.

Beberapa kabin lain menggunakan material "jujur" seperti kaca, baja, dan bata. Fasad Casa Etérea di Meksiko (oleh Prashant Ashoka San Miguel de Allende) dan Synvillan di Swedia (oleh Sandellsandberg Arkitekter) terbuat dari baja poles yang merefleksikan keadaan sekitarnya.

kabin di gurunAtap tinggi dan dinding tebal membuat kabin di tengan gurun ini bisa dihuni sepanjang tahun. Foto: Cabin Feber/Gestalten.

Sigurd Larsen berharap kayu-kayu mentah dan fasad besi di kabin pohon Swedianya lama-kelamaan akan tertutup lumut.

Ide untuk menyelaraskan kabin dengan sekitarnya ini juga terlihat pada kabin yang dibangun di dekat formasi lava, gunung api, dan sumber air panas di Islandia.

Kabin Aska yang didesain oleh Studio Heima memiliki fasad dari kayu hangus yang "menggemakan petak-petak bebatuan gundul yang mengintip dari bawah salju", tulis Klanten. Sementara atapnya, "ditanam dengan vegetasi asli untuk insulasi, menyatukannya dengan keadaan sekelilingnya yang suram dan cantik".

Sementara itu, di banyak tempat, panel-panel kaca besar menghadirkan pemandangan tanpa gangguan dengan lebih dekat, yang kemungkinan besar menjadi alasan perjalanan Anda.

Seperti banyak kabin dalam buku ini, Kivijävi Resort karya Studio Puisto di Finlandia memiliki satu sisi dinding yang seluruhnya terbuat dari kaca.

kabin dua tingkatStruktur vertikal kini makin populer untuk kabin. Foto: Cabin Feber/Gestalten.

Secara arsitektur, Klanten memperhatikan ada tren untuk membangun kabin "secara vertikal dengan dua lantai, dapur di lantai pertama dan kamar tidur dengan pemandangan di atas."

Banyak di antaranya mengedepankan sisi modern dari struktur A-frame yang tradisional. Area tidur yang mungil terdapat di bawah langit-langit kabin Hytte Imingfjell di Norwegia oleh Arkitektværelset Imingfjell, kabin On Mauntain Hut oleh On di Swiss, Folly di California, dan La Loica dan La Tagua di Chili.

Budaya Kabin

Budaya kabin memiliki akar yang kuat di Eropa, dari Dataran Tinggi Skotlandia hingga Pengunungan Alpen dan wilayah Nordik. Bangunan kabin pertama kali muncul pada 3.500 SM, dan secara global, estetika kabin yang ada saat ini mengacu pada negara-negara Nordik.

"Sangat jelas bahwa desain Skandinavia menginspirasi banyak desain di seluruh dunia," ujar Klanten.

kabin di gunungPesona kabin terpencil yang menyediakan tempat bersembunyi dari keramaian. Foto: Cabin Feber/Gestalten.

Namun dia juga memperhatikan bahwa hotel-hotel dan kabin-kabin yang terletak di tempat lain, seperti Amerika Latin dan Australia, "tidak menampakkan kemiripan dengan desain Nordik namun bersemangat untuk memasukkan, merefleksikan, dan merayakan estetika lokal dan tradisional".

Ini terlihat di kabin yang didesain dengan lebih kasar dan rustik di Cabanas no Rio di Portugal, dan dinding interior dari tembok bata di Casa Etérea di Meksiko.

Menariknya, salah satu pengguna interior kayu pucat ada di Swedia. Sandellsandberg Arkitekter mengecat langit-langit kabin Synvillan dengan warna es krim yang lembut.

Terlepas dari desainnya, para arsitek kabin-kabin ini dengan cemerlang dalam memanfaatkan ruang dan tempat penyimpanan.

Tempat tidur rendah dengan laci di bagian bawah tersembunyi di belakang pintu lipat di kabin AnuAzu rancangan JRKVC di Slowakia. Di Aure Boathouse, ruang di bawah tempat tidur dipakai sebagai tempat penyimpanan kayu bakar.

Selama pandemi ini, kata Klanten, orang-orang ingin melarikan diri ke sesuatu tempat, "mungkin untuk beberapa jam saja tanpa melintasi perbatasan, tempat untuk menghabiskan akhir pekan tanpa harus bertemu orang lain selain keluarga dan teman."

Kabin-kabin ini pada akhirnya bukan hanya menjadi tempat persembunyian bagi para penghuninya, namun juga arena permainan untuk para arsitek menciptakan desain yang berbeda.

Buku Cabin Fever: Enchantin Cabins, Shacks and Hideways diterbitkan oleh Gestalten.

Sumber: bbc.com