Dideportasi, Petenis Novak Djokovic Terbang dari Melbourne ke Dubai

  • Oleh : Redaksi

Senin, 17/Janu/2022 05:58 WIB
Novak Djokovic meninggalkan Melbourne, Australia, Minggu (16/01/22) malam setelah resmi dideportasi. Novak Djokovic meninggalkan Melbourne, Australia, Minggu (16/01/22) malam setelah resmi dideportasi.

MELBOURNE (BeritaTrans.com) - Novak Djokovic resmidideportasi dari Australia setelah permohonan bandingnya ditolak pengadilan negara itu, pada Minggu (16/01).

Visa Djokovic dicabut untuk kedua kalinya.

Keputusan tersebut mengakhiri harapan bintang tenis nomor satu dunia itu untuk mempertahankan gelar Australia Terbuka dan memenangkan rekor Grand Slam ke-21.

Djokovic mengatakan dia "sangat kecewa" tetapi menghormati keputusan itu.

"Saya bekerja sama dengan otoritas terkait tentang keberangkatan saya dari negara ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Petenis nomor satu dunia tersebut meninggalkan Melbourne pada Minggu malam dengan pesawat menuju Dubai.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan ia menyambut baik keputusan pengadilan, yang ia gambarkan "putusan tersebut menguatkan perbatasan dan menjaga keselamatan warga Australia".

Djokovic akan digantikan pada hari Senin (17/01) oleh Salvatore Caruso dari Italia, yang berada di peringkat 150 dunia, dalam pertandingan melawan Miomir Kecmanovic dari Serbia.

Dalam pernyataannya, petenis nomor satu dunia itu mendoakan yang terbaik bagi para pemain, ofisial turnamen, staf, sukarelawan, dan penggemar untuk Australia Terbuka.

Para pendukungnya terdiam di luar ruang sidang saat keputusan diumumkan.

Selama persidangan Minggu (16/01) di hadapan panel tiga hakim, pembelaan Djokovic tidak berhasil membuktikan bahwa alasan yang diberikan oleh pemerintah "tidak valid dan tidak logis".

Ketua Hakim James Allsop mengatakan, putusan pengadilan federal didasarkan pada keabsahan dan legalitas keputusan menteri, bukan pada "manfaat atau kebijaksanaan dari keputusan itu".

Alasan lengkap untuk putusan itu akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang, katanya.

Keputusan ini menandai akhir dari 10 hari polemik visa Australia Djokovic.

Ancaman bagi kesehatan publik

Novak DjokovicDjokovic masih dijadwalkan untuk bermain dalam turnamen Australia Terbuka di Melbourne pada Senin mendatang. Foto: EPA.

Tindakan Djokovic yang memasuki Australia tanpa vaksinasi memicu banyak kemarahan publik.

Pemerintah federal telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang berada di atas aturan ketat yang berlaku untuk mengatasi pandemi. Atlet berusia 34 tahun itu juga disebut sebagai ancaman bagi kesehatan publik.

Visa Djokovic pertama kali dicabut tak lama setelah dia tiba di Melbourne pada tanggal 6 Januari, setelah petugas Pasukan Perbatasan Australia mengatakan dia telah "gagal memberikan bukti-bukti yang cukup" untuk menerima pengecualian vaksin.

Sang bintang tenis ditahan selama berhari-hari di sebuah hotel imigrasi, sebelum visanya dikembalikan oleh seorang hakim, yang memerintahkan supaya dia dilepaskan.

Namun pada Jumat (14/01) sore, Menteri Imigrasi Alex Hawke untuk kedua kalinya mencabut visa Djokovic berdasarkan ketentuan lain dalam Undang-Undang Migrasi Australia.

Ketentuan itu memungkinkannya untuk mendeportasi siapapun yang dianggap sebagai potensi bahaya bagi "kesehatan, keamanan, atau ketertiban warga Australia".

Perdana Menteri Scott Morrison berkata keputusan itu diberikan setelah "pertimbangan yang cermat".

Awak media mengintip ke tempat parkir, berusaha mendapatkan gambar Novak Djokovic setelah visanya dibatalkan pemerintah Australia untuk kedua kali.Awak media mengintip ke tempat parkir, berusaha mendapatkan gambar Novak Djokovic setelah visanya dibatalkan pemerintah Australia untuk kedua kali. Foto: Reuters.

Menanggapi kritik keras yang dihadapi pemerintahannya karena mengizinkan pemain yang belum divaksinasi masuk Australia, Morrison mengatakan: "Warga Australia telah membuat banyak pengorbanan selama pandemi ini, dan mereka berhak mengharapkan hasil pengorbanan itu dilindungi."

Dokumen persidangan yang dirilis pada Sabtu (15/01) menunjukkan bahwa Menteri Imigrasi Alex Hawke memutuskan untuk membatalkan visa Djokovic karena - menurut pandangannya - kehadiran pemain yang belum divaksinasi itu dapat mendorong oposisi terhadap vaksinasi Covid-19.

"[Saya] menganggap kehadirannya dapat membahayakan kesehatan warga Australia," tulisnya dalam surat kepada Djokovic dan pengacaranya. Ia menambahkan bahwa ia percaya Djokovic juga dapat memicu "kerusuhan sipil" karena ia adalah "orang yang punya pengaruh dan status".

Tim kuasa hukum Djokovic mengatakan argumen banding mereka akan berpusat pada alasan "tidak valid dan tidak logis" di balik keputusan Hawke, yang kata pengacara Nick Wood berdasarkan pada ancaman "memicu sentimen anti-vaksinasi".

Wood berkata ia percaya mendeportasi sang pemain asal Serbia itu dapat mengakibatkan hal yang sama.

Sementara itu, Presiden Serbia Aleksander Vucic mengecam keputusan sang menteri Australia, berkata kepada Djokovic dalam sebuah pesan Instagram: "Novak, kami berada di pihakmu."

"Jika Anda ingin melarang Novak Djokovic memenangkan trofi kesepuluh di Melbourne, mengapa Anda tidak segera memulangkannya, mengapa Anda tidak memberi tahunya bahwa 'tidak mungkin mendapatkan visa'?" Vucic menambahkan.

Novak Djokovic

Bintang tenis Spanyol Rafael Nadal, salah satu saingan terbesar Djokovic, mengomentari kontroversi ini pada hari Sabtu: "Australia Terbuka jauh lebih penting dari pemain manapun. Jika dia akhirnya bermain, oke. Jika ia tidak bermain, Australia Terbuka akan hebat... dengan atau tanpa dia."

Petenis Jepang Naomi Osaka menyebut kontroversi seputar Djokovic sebagai "situasi yang disayangkan".

"Dia pemain yang begitu hebat dan agak menyedihkan beberapa orang mungkin akan mengingatnya seperti ini. Tetapi saya juga berpikir... terserah pemerintahnya bagaimana Australia memutuskan untuk menangani ini," ujarnya.

Djokovic telah mengungkapkan keinginannya untuk tetap berkompetisi di Australia Terbuka pada pekan depan.

"Terlepas dari semua yang telah terjadi, saya ingin tetap berada di sini dan bertanding dalam Autralia Terbuka," kata Djokovic dalam sebuah twit.

Ia juga mengatakan, "Saya tetap fokus pada pertandingan. Saya terbang ke sini untuk bertanding dalam salah satu pertandingan paling penting di depan para pendukung yang hebat."

Djokovic juga mengunggah fotonya bersama tim, termasuk pelatih Goran Ivanisevic di lapangan tenis Rod Laver Arena, tempat ia meraih sembilan gelar juara tunggal putra.

Djokovic

Apa yang terjadi di persidangan sebelumnya?

Hakim di Australia sebelumnya telah memerintahkan pemerintah Australia mencabut larangan masuk atas Djokovic dengan alasan tidak memenuhi syarat vaksinasi Covid-19.

Hakim Pengadilan Federal Australia Anthony Kelly, pada Senin (10/1) memerintahkan pembebasan bintang tenis itu dari tahanan, dan mengatakan kepada pemerintah untuk membayar segala biayanya.

Hakim Kelly mengatakan tampaknya bintang tenis itu memperoleh pengecualian yang diperlukan terkait peraturan perjalanan sebelum kedatangannya di Australia.

Di Serbia, ayah Djokovic dalam jumpa pers mengatakan bahwa "keadilan menang dan hukum ditegakkan."

Pemerintah mengakui di pengadilan bahwa Djokovic tidak diberi cukup waktu untuk menanggapi setelah mendapat pemberitahuan untuk membatalkan visanya.

DjokovicPendukung Novak Djokovic unjuk rasa di luar gedung pengadilan federal Australia.

Sidang pengadilan itu dimulai pada Senin pagi waktu setempat (10/1) setelah penundaan yang disebabkan oleh masalah teknis terkait siaran langsung proses persidangan.

Pengacara Djokovic berpendapat bahwa pemenang gelar Grand Slam 20 kali itu memasuki Australia dengan pemahaman bahwa pengecualiannya dari aturan yang mengharuskan pendatang untuk divaksinasi penuh atas Covid-19 adalah valid.

Nick Wood mengatakan kepada pengadilan bahwa pengecualian itu telah diberikan kepada pemain yang bersangkutan oleh dua dewan medis terpisah setelah infeksi virus corona yang diidapnya baru-baru ini dan bahwa ia telah memberikan semua bukti medis yang diperlukan kepada ofisial.

"Dia telah melakukan segalanya. Dia telah terlibat dengan semua yang diminta darinya oleh Badan Tennis Australia," kata Wood.

Tim pengacara Djokovic juga berpendapat bahwa perlakuan terhadap klien mereka oleh aparat Perbatasan Australia setelah tiba "sangat tidak adil"

Setelah didekati oleh petugas di bandara, dia meminta menunggu hingga pagi hari untuk mendengar kabar dari timnya sebelum memutuskan apakah akan meninggalkan negara itu. Ini awalnya disetujui oleh para pejabat.

Dia kemudian pergi tidur, tetapi dibangunkan sekitar pukul 06:00 oleh petugas yang diduga menekannya untuk merespons "karena lebih baik baginya jika mereka segera mengambil keputusan".

Pengacara pihak pemerintah, Christopher Tran, berpendapat bahwa infeksi Covid-19 Djokovic baru-baru ini tidak membuatnya memenuhi syarat untuk pengecualian dari aturan perjalanan, dan membantah ada ketidakadilan atau ketidakwajaran dalam keputusan tersebut.

Klaim pengecualian vaksinasi

Djokovic tiba hari Rabu (05/01) dan ditahan di bandara beberapa jam sebelum para petugas mengumumkan dia tidak memenuhi persyaratan masuk. Untuk turun dalam pertandingan Australia Terbuka, para pemain disyaratkan sudah divaksin.

Ia kemudian dibawa ke hotel milik pemerintah setelah kuasa hukumnya mendapatkan perjanjian untuk tetap berada di negara itu sampai sidang hari Senin dalam upaya untuk membalikkan larangan itu.

Novak Djokovic

Perkembangan ini terjadi di tengah reaksi keras atas komentar Djokovic bahwa ia mendapat pengecualian dari kewajiban vaksinasi untuk bermain di turnamen Australia Terbuka.

Djokovic belum pernah berbicara tentang status vaksinasinya, tetapi tahun lalu dia berkata bahwa dia "menentang vaksinasi".

Badan tenis Australia mengonfirmasi pengecualian medis telah diberikan untuk sang pemain "setelah proses peninjauan ketat yang melibatkan dua panel independen terpisah" tetapi masalah muncul setelah Djokovic tiba di Melbourne.

Dalam sebuah pernyataan, satuan penjaga perbatasan Australia, Australia Border Force, mengatakan Djokovic "gagal memberikan bukti yang cukup untuk memenuhi persyaratan masuk ke Australia, dan visanya kemudian dibatalkan.

"Non-warga negara yang tidak memegang visa masuk yang sah atau yang visanya dibatalkan akan ditahan dan dikeluarkan dari Australia," imbuhnya.

Penjabat menteri olahraga Australia mencuit bahwa negara telah menolak untuk mendukung aplikasi visanya di tengah situasi keruh ini.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, membantah kalau Djokovic mendapat perlakuan khusus dan mengatakan tidak ada seorang pun yang berada di atas aturan negara itu.

Novak DjokovicNovak Djokovic berkata bahwa ia mendapat pengecualian dari kewajiban vaksinasi untuk bermain di turnamen Australia Terbuka. Foto: EPA.

Pada konferensi pers hari Kamis (06/01), Morrison berkata dia telah diberi tahu bahwa tidak terdapat pengecualian medis untuk masuknya sang pemain dan mengatakan bukti yang diberikan " tidak cukup".

Media lokal mengatakan Djokovic dapat mengajukan banding secara hukum atau mengajukan permohonan visa baru sehingga ia dapat masuk kembali dan bermain di turnamen.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa dia belakangan dibawa dari bandara ke sebuah hotel di pinggiran kota Melbourne Carlton yang digunakan untuk penahanan imigrasi. Fasilitas itu telah menjadi lokasi wabah Covid-19 dan kebakaran baru-baru ini, menurut media setempat.

Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, sebelumnya menggambarkan perlakuan terhadap Djokovic sebagai "tegas" tetapi "adil" dan mengatakan "ini adalah satu aturan untuk semua orang di bawah pemerintah Australia ini

Bagaimanapun, perlakuan terhadap sang bintang tenis telah memicu kemarahan di negara asalnya Serbia. Ayahnya, Srdjan Djokovic, mengatakan putranya ditahan di sebuah ruangan yang dijaga oleh polisi di bandara.

"Ini bukan hanya perjuangan untuk Novak, tetapi perjuangan untuk seluruh dunia," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke media.

Presiden Aleksander Vucic mengatakan sang bintang adalah korban "pelecehan" dan mengatakan bahwa "seluruh Serbia" mendukungnya.

Australia mencatat puluhan ribu kasus Covid-19 untuk pertama kalinya setelah melalui beberapa kebijakan pembatasan paling ketat di dunia. Lebih dari 90% populasi Australia yang berusia di atas 16 tahun sepenuhnya divaksinasi, namun beberapa orang masih tidak bisa melakukan perjalanan antar negara bagian atau global karena kebijakan pembatasaan saat ini.

Banyak warga Australia sebelumnya menuduh pemerintah mengizinkan orang kaya dan terkenal untuk melakukan apa yang mereka inginkan sementara rakyat biasa tidak boleh bertemu dari orang tercinta yang sakit atau sekarat.

Australia Terbuka akan dimulai pada 17 Januari di Melbourne. Djokovic sebelumnya telah memenangkan turnamen itu sembilan kali. ".