Oleh : Redaksi
TUBAN (BeritaTrans.com) - Dua orang nelayan asal Desa Socorejo, Tuban diterjang ombak pada Senin (7/2) pagi. Akibatnya kapal yang mereka tumpangi tenggelam.
Nelayan tersebut bernama adalah Jono Kurniawan (28 tahun) dan Taufik Hidayat (23 tahun).
Baca Juga:
Pelindo Beri Bantuan Rumpon Ikan Kepada Nelayan dan Santunan Anak Yatim di Kepulauan Seribu
Mereka menceritakan, telah Berenang dan berupaya terus mengapung di tengah laut selama kurang lebih satu setengah jam sembari berteriak meminta tolong.
Nakhoda Kapal MT Galunggung, Captain Barli Handoko, mengatakan sekitar pukul 09:15 WIB, teriakan dua nelayan itu sayup-sayup terdengar oleh Juru Mudi Jaga Kapal MT Galunggung yang tengah rutin berpatroli. MT Galunggung merupakan kapalmilik PT Pertamina International Shipping (PIS).
“Juru Mudi Jaga sedang berada di haluan untuk melaporkan kondisi arah rantai jangkar dan terdengar suara minta tolong dari laut dengan jarak 50 meter dari haluan sebelah kiri kapal, dan Juru Mudi Jaga langsung melaporkan ke Perwira Jaga dan selanjutnya melaporkan ke Nakhoda kapalGalunggung,” ujar Captain Barli yang sigap merespons laporan untuk menyelamatkan dua nelayan tersebut.
Begitu mengetahui posisi nelayan, Perwira Jaga langsung memerintahkan kru melemparkan pelampung/lifebuoy ke arah kedua nelayan. Begitu pelampung ditangkap oleh nelayan, kemudian ditarik ke arah gangway kiri kapal.
Baca Juga:
Kemenhub Buka Gerai Pembuatan E-Pas Kecil Gratis di Pulau Seribu
“Korban dievakuasi ke atas kapaldan dilakukan prosedur pertolongan korban atau recovery person from water,” jelas Barli.
Berdasar laporan yang diterima, Jono dan Taufik berangkat berlayar dari Desa Socorejo pada pukul 05:30 WIB. Mereka berdua berlayar ke tengah laut untuk meletakkan perangkap ikan dan rajungan.
Setelah satu jam kapal berlayar dan berada di tengah laut, Jono dan Taufik menurunkan dan memasang perangkap ikan mereka.
Sekitar pukul 07:30 WIB, perangkap ikan selesai dipasang. Namun, tanpa diduga, kapal mereka terkena ombak dan langsung terbalik.
Tak lama, kapal nelayan tersebut tenggelam. Jono dan Taufik pun berusaha menyelamatkan diri mereka dengan terus berenang dan mengapung selama kurang lebih satu setengah jam.
Menurut Captain Barli, posisi kapalMT Galunggung saat itu berada sekitar 50 meter dari korban. “Posisi kapal saat kejadian sedang berlabuh, waiting for dircharge di perairan Tuban,” jelasnya.
Saat berlabuh, Juru Mudi Jaga kapal memang dijadwalkan rutin melakukan patroli keliling setiap satu jam dari area haluan hingga buritan kapal.
Kapal MT Galunggung milik PIS ini berlayar dari Sikka-India menuju Tuban, Indonesia. Dinakhodai oleh Captain Barli Handoko dengan total 29 kru lokal, kapasitas kapalyang dibangun pada tahun 2011 ini mampu menampung muatan hingga sebanyak 750 ribu barel.
Usai penyelamatan darurat, dua nelayan pun melanjutkan proses pemulangan ke Desa Sokorejo dengan dibantu oleh Tim Marine Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang berlokasi di Tuban dan dua petugas kepolisian air Tuban, yakni Brigpol Teguh Dwi dan Baraka Alfan. Para nelayan diserahkan ke Polair pada pukul 15.20 WIB.
Dua nelayan dijemput dan dipulangkan dengan menggunakan kapal tugboat TB Transko Dara 3204 yang dinakhodai oleh Captain Rasto. Turut serta mendampingi dalam proses tersebut adalah PIC Marine Operation Tuban, Febri Nugroho. (dn/sumber: haluanriau.co)