Warga Tiga Desa di Kabupaten Klaten Ronda Malam Pantau Aktivitas Gunung Merapi

  • Oleh : Taryani

Jum'at, 11/Feb/2022 15:54 WIB
Aktivitas Gunung Merapi terus dipantau warga  tiga desa di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten  Klaten. (Foto:Diskominfo Jateng) Aktivitas Gunung Merapi terus dipantau warga tiga desa di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. (Foto:Diskominfo Jateng)

KLATEN (BeritaTrans.com) - Aktivitas Gunung Merapi yang fluktuatif memaksa warga sekitar bersikap waspada penuh.

Tiga desa di lokasi terdekat yakni Desa Balerante, Sidorejo dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengaktifkan ronda malam.

Ini dilakukan  guna memantau gunung teraktif di dunia itu. Ronda malam dimaksudkan sebagai antisipasi dari segala kemungkinan yang terjadi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Klaten,  Sri Winoto mengungkapkan,   warga Kemalang sudah rutin melaksanakan ronda malam. Bahkan sejak Gunung Merapi dalam status waspada.

“Kami di BPBD sering ikut bergabung pemantauan secara insidentil,” kata Sri Winoto saat dikonfirmasi, Kamis (10/2/2022).

Terkait target ronda malam, sebut Winoto meliputi upaya pemantauan informasi aktivitas Merapi untuk diketahui masyarakat jika ada kondisi penting. Termasuk data pemetaan warga rentan.

“Relawan Merapi sudah terlatih terkait pemetaan. Jadi data warga lansia, ibu hamil, anak-anak sudah tercatat baik,” katanya.

Data itu menjadikan bagian prioritas evakuasi jika Merapi dalam keadaan bahaya. Tim BPBD sering datang berkomunikasi sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah. “Biasa teman-teman BPBD pulang malam pantau wilayah Merapi,” ungkapnya.

Kepala Dusun Desa Balerante, Jainu Rekso Giri, 52 menjelaskan, ronda malam di desanya semakin digiatkan. Apalagi hari Minggu (6/2/2022) lalu aktivitas Merapi meningkat, dan mengeluarkan awan panas serta terjadi hujan abu tipis.

“Lokasi ronda malam di Balerante terbagi di empat titik. Yakni meliputi Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Sukorejo dan Gondang,” katanya.

Selain ronda malam, warga juga melakukan pemantauan secara visual di menara pandang. Alarm melalui sirine menara pandang cukup membantu kewaspadaan warga.

Terkait aktivitas ronda malam, perangkat desa yang juga perintis wisata Kalitalang itu mengungkapkan warganya kreatif sambil jualan kopi.

Tentunya hal itu tidak mengurangi aktivitas utama seperti pemantauan dan pemetaan.

“Di Balerante aset warga dicatat. Jumlah ternak, lansia, bumil dan balita menjadi data penting misal ada evakuasi,” katanya.

Sambil ronda malam, warga juga jualan kopi Balerante. Apalagi kopi sekarang sedang booming. Lumayan untuk pengembangan Bumdes dan pendapatan warga. (tr/Sumber:Diskominfo Jateng)