Tiga Tahun Lagi, Pasokan Batu Bara dari PT Bukit Asam ke PT PLN (Persero) Bakal Menggunakan KA

  • Oleh : Taryani

Kamis, 17/Feb/2022 19:50 WIB
Ilustrasi salah satu kereta api barang mengangkut batu bara. (Ist.) Ilustrasi salah satu kereta api barang mengangkut batu bara. (Ist.)

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Tiga tahun lagi atau tepatnya pada 2025 pengiriman batu bara dari PT Bukit Asam (PTBA)  ke PT PLN (Persero) akan menggunakan jasa kereta api.

Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT PLN (Persero), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menandatangani  Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang disepakati pada 19 Agustus 2021.

Dalam menjaga pasokan batu bara dan keandalan listrik, PLN, PTBA dan KAI menandatangani Head of Agreement (HoA) sebagai dasar penyusunan kajian bersama sehubungan dengan rencana kerja sama.

Direktur Energi Primer PLN,  Hartanto Wibowo memaparkan, dengan adanya HoA ini, kajian komprehensif terkait rencana kerjasama, mulai dari skema kerjasama dan model bisnis sampai dengan keselamatan kerja dan analisa risiko akan mulai dilakukan.

Kajian ini nantinya akan menjadi guidance bagi PTBA, KAI, dan PLN untuk menjalankan peran masing-masing dalam kerja sama ini dengan baik.

Hartanto menegaskan,  kerja sama ini bersifat jangka panjang. Saat ini ketiga BUMN akan mengebut kajian kerja sama sehingga diharapkan pada 2025 pengiriman perdana batubara menggunakan moda kereta api.

"Ini kolaborasi yang luar biasa, kita akan kerja sama menyiapkan rencana kerja sehingga 2025 bisa segera direalisasikan," tambah Hartanto.

Direktur Pengembangan Usaha PTBA, Rafli Yandra mengatakan, sudah lama bekerja sama dengan PLN dalam memasok kebutuhan batubara memakai moda transportasi kereta api.

Sejak tahun 1980, PTBA memasok kebutuhan batu bara PLN khususnya untuk PLTU Suralaya.

"Melalui kesepakatan ini kerjasama dan sinergi ditingkatkan kembali. Melalui sinergi ini kita akan meningkatkan pasokan batu bara hingga 20 juta ton sehingga PLN bisa secure dalam pasokan bahan bakar," lanjutnya.

Direktur Niaga KAI,  Dadan Rudiansyah menambahkan, KAI ingin turut serta dalam memastikan pasokan bahan baku untuk pembangkit aman.

Angkutan barang menggunakan Kereta Api memiliki berbagai keunggulan seperti aman, tepat waktu, serta ramah lingkungan.

Batu bara  merupakan komoditi dengan volume paling besar dalam angkutan KAI. Pada tahun 2021 jumlahnya mencapai 76% dari keseluruhan angkutan barang KAI.

"HoA ini merupakan suatu terobosan serta langkah yang baik dan diharapkan dapat terselenggara secepatnya dengan mengedepankan Good Corporate Governance (GCG). Ke depan KAI juga akan mempersiapkan investasi khusus untuk project ini," ujar Dadan.

PTBA dan KAI bukan nama asing pada proses penyediaan batu bara untuk pembangkit-pembangkit PLN. Kerja sama dengan kedua BUMN ini telah dilakukan sejak tahun 1980-an.

Sinergi PLN, PTBA dan KAI untuk memastikan rantai pasok batu bara, merupakan wujud nyata dari peran BUMN  meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui keandalan dan kontinuitas penyediaan energi listrik bagi seluruh masyarakat. (tr/Sumber:CNBC)