Jalur KA Barru-Maros Direncanakan Mulai Beroperasi Oktober 2022

  • Oleh : Taryani

Jum'at, 18/Feb/2022 09:24 WIB
Ilustrasi kereta api mulai diberangkatkan dari salah satu stasiun. (Ist.) Ilustrasi kereta api mulai diberangkatkan dari salah satu stasiun. (Ist.)

MAKASSAR (BeritaTrans.com) -  Pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Parepare ditargetkan dapat beroperasi pada triwulan IV 2022. Kereta api ini bakal mengangkut penumpang dan logistik.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, Amanna Gappa mengatakan,  jalur yang beroperasi tahun ini hanya jalur Barru-Maros.  Jika tidak ada aral melintang kemungkinan jalur tersebut beroperasi sekitar bulan Oktober 2022.

"Tahun ini kita canangkan operasi KA penumpang dan barang. Kereta Api Makassar Parepare siap beroperasi tahun 2022 dicanangkan pada triwulan IV," kata Amanna Gappa dilansir dari  IDN Times, Kamis (17/2/2022).

Beberapa waktu lalu, proyek Kereta Api Makassar-Parepare sempat menjadi perhatian Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Khususnya pada segmen Maros-Kabupaten Barru sepanjang 59,6 kilometer dan siding KA Mangilu-Tonasa 1,5 kilometer. Proyek tersebut pun menjadi prioritas tahun ini.

Amanna Gappa memastikan proyek kereta api terus berjalan. Saat ini prosesnya masih di tahapan pengerjaan tanah yang ditargetkan selesai bulan Juni. Setelah itu masuk ke tahapan pemasangan rel.

Pemasangan rel dipastikan bisa lebih cepat karena dikerjakan menggunakan mesin. Jika dihitung waktu pengerjaan rel paling lama dua bulan dan ditargetkan selesai Agustus.

Jika di bulan Agustus selesai tahapan selanjutnya safety assessment atau pengujian keamanan. Pengujian ini dimaksudkan untuk prasarana misalnya stasiun dan kereta.

"Dengan dilakukan pengujian dan safety assessment ini diharapkan  kualitasnya terjaga, faktor keamanannya juga terjaga," katanya.

Amanna Gappa mengaku optimistis jalur kereta api Barru-Maros bisa beroperasi tahun ini. Sebab persoalan lahan yang selama ini selalu menjadi hambatan dalam pengerjaan proyek telah tuntas.

"Alhamdulillah selama dua bulan masa saya menjabat sudah bisa menuntaskan problem pengadaan tanah di jalur main line. Makanya sekarang fokus kita adalah percepatan pembangunan," katanya.

Menurut data Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, progres pengadaan lahan di semua segmen telah mencapai 100 persen.

Akses Tonasa juga telah mencapai 99,8 persen. Hanya segmen E yang belum ada progres karena pengerjaan memang belum sampai ke sana.

"Kalau lahan yang belum dibebaskan sampai saat ini tidak ada. Hanya tinggal penertiban dalam artian uang kan sudah dibayar semua kecuali yang lanjutan, arah Makassar. Jadi selesai untuk Mandai," katanya.

Setelah jalur tersebut beroperasi, pengerjaan rela kereta api akan berlanjut dari Mandai ke arah Parangloe di Makassar sekitar 8 km tahun 2023. Tahun ini proyek tersebut hanya akan fokus pada pengadaan lahan.

"Pengadaan tanah kalau selesai tahun ini mudah-mudahan  tahun depan dilanjutkan konstruksinya. Jadi yang menikmati jalur kereta api tidak hanya masyarakat Barru, Pangkep dan Maros bahkan masyarakat Makassar juga ikut menikmati," katanya. (tr/Sumber:IDN Times)