Pelabuhan Patimban Dongkrak Perekonomian Warga Subang

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 23/Feb/2022 16:37 WIB


SUBANG (BeritaTrans.com) - Eksistensi Pepabuhan Patimban ternyata telah mulai mendongrak perekonomian warga di sekitarnya.

Bila kita melintasi jalan lama akses ke pelabuhan tersebut yakni Jalan Ciawitali, Kecamatan Pusakanagara, Subang, maka akan disuguhkan realitas banyaknya bangunan-bangunan baru untuk hunian dan warung.

Banyak tempat kos dan kontrakan terlihat baru dibangun. Investornya dapat dipahami karena meyakini prospek market seiringan dengan menggeliatnya aktifitas di Pelabuhan Patimban.

Banyak pegawai pemerintah, BUMN dan swasta membutuhkan tempat hunian. Adalah butuh dana besar bila mereka harus membeli lahan dan membangunnya. Karenanya, paling logis adalah mengontrak atau kos.

Bertumbuh suburnya populasi penduduk tersebut tentu membutuhkan pasokan makanan dan minuman. Kebutuhan itu dijawab oleh banyaknya warung-warung baru, bahkan minimarket Alfamart juga ada di sana.

Kebutuhan lahan untuk bisnis, termasuk untuk perkantoran, pergudangan dan sebagainya, tentu akan memicu naiknya harga tanah di sana 

Belum lagi dengan tumbuhnya lokasi-lokasi bisnis itu juga membutuhkan SDM untuk mengelolanya. Karenanya bertumbuh potensi baru lapangan kerja.

Multiflier effect ini menjadi manfaat besar lain dari hadirnya Pelabuhan Patimban di Subang.

Warga Dilatih Wirausaha

Tumbuhnya naluri bisnis warga tampaknya buah manis dari aksi Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency) mengadakan program pelatihan kewirausahaan bagi warga sekitar Pelabuhan Patimban, Jawa Barat.

Program ini telah digelar secara bertahap dan dirasakan sangat bermanfaat bagi warga seperti nelayan, petani, dan para pedagang di sekitar Pelabuhan Patimban.

“Masyarakat sekitar seperti para nelayan, petani, dan pedagang bisa menambah pengetahuan dan keterampilan yang dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan soft-skill bagi masyarakat yang ingin berwirausaha maupun menjadi tenaga kerja di pelabuhan,” urai Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo di Jakarta, Rabu (4/11/2020).

Menurut Dirjen Agus, program pelatihan ini telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2018 dan dilakukan secara bertahap hingga tahun ini dan tahun-tahun mendatang. “Sampai saat ini, jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 2.321 orang yang terdiri dari 1.517 nelayan dan 1.765 warga lainnya,” ujarnya.

Sambut Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana

Peningkatan skill warga tersebut tampaknya juga menjawab rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) tengah menggenjot pengembangan Kawasan Rebana dan Jabar Bagian Selatan. Percepatan pembangunan kedua kawasan ini juga sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021.

Merujuk pada beleid tersebut, Kawasan Rebana meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Subang, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Cirebon, serta Kota Cirebon. Sedangkan pembangunan Kawasan Jabar Bagian Selatan meliputi Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran.

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar Noneng Komara Nengsih mengemukakan untuk Kawasan Rebana, rencana pembangunan akan difokuskan pada pengembangan kawasan kota baru dengan konsep life, work and play. Menurut Noneng, ada 13 kota baru yang siap untuk dikembangkan oleh investor, dengan total investasi senilai Rp 234,6 triliun.

"Saat ini terdapat 9 kawasan di Rebana yang siap menerima investor untuk menanamkan modalnya di Jawa Barat," kata Noneng.

(awe).