Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kereta Rel Listrik (KRL) Yogya-Solo sudah satu tahun beroperasi dan telah melayani sekitar dua juta pergerakan penumpang di kawasan aglomerasi Solo-Yogyakarta. Pemerintah terus berupaya mengembangkan layanan dengan menyerap ide-ide masukan masyarakat.
"Sudah setahun KRL Yogya Solo Beroperasi, KAI selaku operator dan memberikan layanan terbaik kepada penumpang KRL Yogya-Solo meski di ditengah Pandemi. Selama setahun KRL Yogya Solo sudah melayani hingga dua juta penumpang," ujar Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Zulfikri dalam diskusi yang diadakan INSTRAN bersama PT KCI dalam refleksi dan eksplorasi satu tahun layanan KRL Yogya-Solo bersama komunitas secara daring, Senin (7/3/2022).
Baca Juga:
DJKA dan PT KAI Tegaskan Komitmen Tangani Dampak Bencana Alam Longsor Batu Tulis
Zulfikri mengatakan jumlah tersebut bukan merupakan jumlah yang sedikit dan pencapaian yang luar biasa.
Dikatakannnya, kehadiran KRL yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 1 Maret 2021 lalu ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah melalui Kemenhub untuk membangun dan mendukung kawasan algomerasi di Yogyakarta sampai Solo.
Baca Juga:
KAI Bersama Pemprov Sumsel Adakan FGD Bahas Pengembangan Angkutan KA Batubara Sumbagsel
"Kawasan algomerasi Yogya-Solo, menyimpan potensi wisata yang luar biasa," ujar Zulfikri.
Angka pengunjung wisata di kawasan Yogya Solo meningkat sejak tahun 2019 walau di masa pandemi.
Baca Juga:
Perjalanan 79 Tahun KAI, Keselamatan dan Keberlanjutan untuk Bangsa Indonesia
Sebelum ada kereta, lanjut Dirjen, masyarakat Solo-Yogya mengandalkan transportasi jalan raya untuk mobilitas sehari-hari. Saat ini pemerintah melakukan oeningkatan moda transportasi kereta api.
Layanan KRL Yogya Solo, Dirjen Zulfikri menjelaskan, KRL merupakan salah satu moda angkutan massal yang memilik sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan moda lainnya.
Sejumlah keunggulannya yaitu memiliki emisi yang rendah dan ramah lingkungan, kehandalan layanan dalam jangka panjang, efisiensi pergerakan, kapasitas angkut yang tinggi, dan memperkuat struktur tata ruang.
Dirjen Zulfikri menambahkan, KRL Solo-Yogya yang dioperatori oleh PT KCI ini juga memiliki sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan kereta api pendahulunya yaitu Kereta Rel Diesel Prambanan Ekspress (KRDE Prameks).
“Kita akan terus mengembangkan elektrifikasi perkeretaapian di Solo-Yogya memperpanjang jalur sampai dengan Palur, menyambungkan kereta dari Wonogiri sampai dengan Bandara Adi Sumarmo, dan membangun Depo KRL di wilayah Jebres,” katanya.(fhm)