Puluhan Sopir Truk Pagi-Pagi Sudah Antre Memandikan Ayam di Susukan Kabupaten Cirebon

  • Oleh : Taryani

Jum'at, 11/Mar/2022 08:16 WIB
Sopir dan kenek sedang memandikan ratusan ekor ayam di tempat Pemandian Ayam atau Siraman Ayam Desa Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Taryani)       Sopir dan kenek sedang memandikan ratusan ekor ayam di tempat Pemandian Ayam atau Siraman Ayam Desa Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Taryani)

CIREBON (BeritaTrans.com) – Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat  sudah ada tempat pemandian ayam. Orang-orang menyebutnya tempat Siraman Ayam. Letaknya di tepi jalan Pantura Desa dan Kecamatan Susukan,Kabupaten Cirebon. Atau persisnya di seberang  jalan Kantor Polsek Susukan.

Jika pagi hari  tempat Pemandian Ayam ini ramai dikunjungi pelanggan yang ingin memandikan ayam-ayamnya.

Tentu saja cara memandikan ayam-ayam  itu tidak satu persatu. Melainkan dimandikan secara rombongan. Saat ayam-ayam itu berada di tempatnya di  atas truk.

Pelanggan tempat Siraman Ayam adalah para sopir truk yang membawa muatan ayam potong dari kota-kota di Jawa Tengah. Tak terkecuali dari wilayah eks karesidenan Kedu. 

Dalam perjalanan menuju Jakarta, sopir-sopir truk yang membawa ayam itu menyempatkan diri mampir untuk memandikan ayam-ayamnya di tempat Siraman Ayam Susukan.  

 

Truk-truk antre untuk memandikan ayam di Desa Susukan, Kabupaten Cirebon. Jawa Barat. (Taryani)

 

“Memandikan ayam ini merupakan kewajiban sopir. Wah...kalau ayam-ayam ini tidak dimandikan bisa-bisa banyak yang stress dan mati sebelum sampai di tempat pembeli,” ujar Ratno, 38 kepada BeritaTrans.com, Jumat (11/3/2022) pagi.

Ratno bersama belasan sopir truk ayam pagi-pagi sudah berada di lokasi Pemandian Ayam Susukan. “Yang memandikan ayam biasanya sopir atau kenek. Kalau tidak ada kenek bisa minta bantuan tenaga di sini,” ujarnya.

Biaya pemandian ayam relatif terjangkau. “Pokoknya biayanya sangat murah di bawah Rp50 ribu,” ujarnya.

Ratno memandikan ratusan ekor ayam di atas truk dengan cara disiram air menggunakan selang berdiamater 1 inchi sekitar 1 jam.

“Nyiram airnya dari atas. Nanti airnya ngucur sendiri dan membasahi ayam-ayam yang ada di bawah,” ujarnya.

Pelanggan di tempat Siraman Ayam Susukan ini cukup banyak. Mencapai puluhan sopir truk. Terutama sopir truk yang membawa ayam dari Jawa Tengah termasuk dari wilayah eks karesidenan Kedu.

Ia berangkat dari daerah asal siang hari,  sekitar pukul 12.00 WIB atau pukul 14.00 WIB. Sampai di tempat Siraman Ayam Susukan menjelang Subuh dan langsung dimandikan di tempat itu supaya ayamnya sehat.

Ayam-ayam sehabis dimandikan tampak segar. Sesampai di Jakarta,  kondisi ayam-ayam  yang telah dimandikan itu umumnya sehat.   Tidak ada yang stress atau mati karena suhu udara yang panas selama di perjalanan.

Jumadi, 38 salah seorang sopir truk ayam menambahkan, selama proses pemandian ayam berlangsung, ia beristirahat melepas lelah beberapa saat. Setelah itu membersihkan badan di kamar mandi yang telah disediakan.

“Ayam mandi,  sopir juga ikut mandi biar tidak stress,” ujarnya.

Untuk mengusir rasa ngantuk, kata Jumadi, selama di perjalanan ia menghidupkan sound sistem di mobil untuk memutar lagu-lagu kesayangan.

“Lagu-lagu  yang dikoleksi di flash disc cukup banyak. Ada lagu-lagu  Via Vallen, Nella Kharisma, Didi Kempot dan lain-lain,” ujarnya.

Sopir truk ayam beda dengan sopir truk lainnya. Kalau sopir truk ayam uang jalannya pas-pasan. Sebab pulang sehabis mengantarkan barang tidak bisa menggendong muatan,  karena bak truk terisi penuh boks plastik tempat membawa ayam.

Tapi kalau sopir truk lainnya yang berangkat ke Jakarta bawa barang, pulang bak kosong. Jadi sopir masih bisa angkut muatan buat nambah ngopi di perjalanan, ujarnya. (Taryani)

?>
https://svps17huda.com/