Kena Bertubi-tubi Sanksi, Miliarder Rusia Abramovich Tampak Kucel di Bandara Israel dan Mau Terbang ke Turki

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 15/Mar/2022 09:42 WIB
Miliarder Rusia Roman Abramovich terlihat di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, sebelum jetnya terbang ke Istanbul, Turki. Miliarder Rusia Roman Abramovich terlihat di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, sebelum jetnya terbang ke Istanbul, Turki.

TEL AVIV (BeritaTrans.com)  - Miliarder Rusia Roman Abramovich membuka penyamarannya di bandara Tel Aviv pada Senin (14/3/2022), beberapa saat sebelum terbang ke Turki.

Warga Rusia beragama Yahudi yang terkena sanksi itu terlihat tampak letih dan acak-acakan di bandara Ben Gurion Israel sesaat sebelum jetnya lepas landas ke Istanbul, Turki.

Foto-foto menunjukkan pemilik klub sepak bola Chelsea duduk di ruang VIP bandara dengan masker wajah yang ditarik menutupi dagunya.

Baca Juga:
Roman Abramovich: Kisah Anak Yatim Piatu yang Menjadi Konglomerat Oligarki

Dia bisa dilihat melihat telepon genggamnya sambil melirik ke atas.

Diketahui bahwa miliarder itu berkendara dari rumahnya senilai 65 juta poundsterling menuju bandara pada hari sebelumnya.

Dan jet mewahnya Gulfstream G650ER, terdaftar LX-Ray, mendarat di Turki tepat setelah jam 3 sore pada Senin (14/3/2022).

Baca Juga:
Dalam Pelarian, Roman Abramovich Keracunan Senjata Kimia

Abramovich, yang juga memegang kewarganegaraan Israel dan Portugal, termasuk di antara tujuh miliarder Rusia yang ditambahkan ke daftar sanksi Inggris pada Kamis sebagai bagian dari upaya mengisolasi Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi Moskow ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan otoritas keuangan, perbankan dan penerbangan negara itu sedang menyelidiki masalah oligarki Rusia di Negara Yahudi itu.

Baca Juga:
Roman Abramovich: Bukti Baru Soroti Bagaimana Bos Chelsea itu Raup Kekayaan Lewat Kecurangan Lelang Perusahaan Minyak Rusia

Dalam pernyataan yang dibuat saat berkunjung ke Slovakia, yang berbatasan dengan Ukraina, dia mengatakan, "Israel tidak akan menjadi jalan untuk menghindari sanksi yang dijatuhkan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya."

Abramovich, yang membantah memiliki hubungan dekat dengan Putin, memperoleh kewarganegaraan Israel pada 2018. Dia pun dengan cepat berada dalam peringkat ketiga orang terkaya di Israel.

Beberapa perusahaan dana lindung nilai AS membekukan aset investor asal Rusia yakni Roman Abramovich setelah Inggris memberlakukan sanksi pada bos klub sepak bola Chelsea tersebut.

Seperti dikutip dari Reuters, Administrator dana SS&C Globe Op mengatakan dalam sebuah pesan kepada salah satu perusahaan dana lindung nilai bahwa akun yang dikaitkan dengan Abramovich diblokir untuk bertransaksi.

Namun, SS&C enggan menanggapi secara cepat perihal pembekuan investasi lindung nilai milik Roman Abramovich. Akan tetapi, perusahaan dana lindung nilai lainnya juga menerima pesan dari SS&C.

Sebelumnya, Roman Abramovich resmi dijatuhi sanksi oleh Pemerintah Inggris. Padahal, konglomerat asal Rusia tersebut sudah berencana untuk menjual Chelsea. Bahkan Abramovich sudah mundur dari kepengurusan Chelsea yang dilimpahkan ke yayasan.

"Dalam situasi saat ini, saya telah mengambil keputusan untuk menjual klub, karena saya yakin ini demi kepentingan terbaik klub, para penggemar, karyawan, serta sponsor dan mitra klub," ucap Abramovich.

"Saya telah menginstruksikan tim saya untuk mendirikan yayasan amal di mana semua hasil bersih dari penjualan akan disumbangkan. Yayasan itu akan bermanfaat bagi semua korban perang di Ukraina," imbuhnya.

Kini kabar terbaru Pemerintah Inggris resmi memberikan sanksi kepada Abramovich dengan membekukan asetnya, termasuk Chelsea.

"Sanksi ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina," ucap Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dikutip dari gov.uk pada Kamis (10/3/2022).

Nah, dalam laporan situs tersebut, pemerintah Inggris menerbitkan izin khusus untuk Chelsea. Mereka masih mengizinkan terkait aktivitas sepak bola.

Artinya Chelsea masih diizinkan untuk memainkan pertandingan di Liga Inggris serta aktivitas terkait sepak bola lainnya.

Kendati demikian, Abramovich tidak bisa melakukan penjualan karena asetnya telah dibekukan. Sebab, Pemerintah Inggris menangguhkan terkait penjualan Chelsea.

Selain Inggris, Kanada juga memberikan sanksi terhadap lima individu Rusia termasuk Abramovich dan melarang 32 perusahaan Rusia dan entitas pemerintah menerima peralatan atau pasokan pertahanan dari Kanada.

Sumber: sindonews.com dan suara.com.