Oleh : Naomy
MANDALIKA (BeritaTrans.com) - Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2022 efektif berdampak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri dan memberikan peluang naik kelas.
Terbukti, sebanyak 300 pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan signifikan mencapai total Rp1,2 miliar.
Baca Juga:
600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
"Kami mengumpulkan data langsung di airport, ada 300 UMKM yang ikut mengalami peningkatan hingga Rp1,2 miliar," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, di Media Center Indonesia (MCI) MotoGP Mandalika 2022, Jumat (18/3/2022).
Menurut Sandiaga, melimpahnya pendapatan para UMKM tersebut tentu menjadi catatan menarik di awal gelaran MotoGP Mandalika baru mulai dengan sesi latihan bebas (free practice) 1 dan 2. Race sendiri akan berlangsung Minggu (20/3/2022).
Baca Juga:
Inilah Sosok Duo Srikandi Pemenang Juara Pertama di IMA UMKM Award 2024, Simak Kisahnya!
Dengan penggemar MotoGP yang sangat besar di seluruh dunia, lanjutnya, ajang itu jelas menyedot banyak perhatian karena setidaknya ada 400 juta penonton di seluruh dunia di setiap serinya.
Dengan begitu, menjadi salah satu faktor yang sangat kuat terhadap peningkatan pendapatan dari pelaku UMKM di dalam negeri.
Baca Juga:
Indonesia Marketing Association Sukses Gelar UMKM di Sarinah
"Membangkitkan peluang usaha dari para pelaku UMKM, sehingga upaya pemulihan ekonomi nasional bisa cepat," kata dia.
Sandiaga berharap, keuntungan yang didapatkan pelaku UMKM selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika dapat menutup kerugian yang disebabkan oleh wabah global Covid-19 yang melanda selama dua tahun belakangan.
Dengan begitu, memberi kesempatan kepada pelaku UMKM untuk mengembangkan sayap usahanya menjadi lebih besar ke depan dan kembali pulih kembali secara cepat.
Sementara itu, dari sektor pariwisata, MotoGP Mandalika memberi keuntungan promosi tak terhingga bagi destinasi pariwisata andalan Lombok NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Destinasi pariwisata itu akan makin tersentralisasi sesuai segmennya, mulai destinasi pariwisata olahraga (sport tourism), destinasi halal, hingga wisata alam.
"Destinasi pariwisata alam itu, sekarang membuat Lombok menjadi terkenal sebagai lokasi destinasi honeymoon, karena keindahan, suasana dan panoramanya yang unik," tutur Sandiaga.
Untuknya, peluang tersebut harus dioptimalkan dengan maksimal. Mengingat, MotoGP berpotensi menjangkau banyak masyarakat yang terdapat di berbagai belahan benua.
Itu akan memacu pariwisata Lombok menjadi pulih ke depan, maka Indonesia pun pulih.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, mengatakan kondisi Lombok saat ini semakin baik dalam hal pelayanan sektor pariwisata, karena itu penting untuk terus dievaluasi sebagai upaya peningkatannya.
Salah satunya, kawasan UMKM harus ditata lebih rapi, sebab, dapat membuat masyarakat atau pengunjung lebih tertarik datang ke lokasi UMKM berdagang," ulasnya.
Agus meyakini, potensi UMKM yang dimiliki oleh NTB dapat meningkatkan perekonomian.
Pemulihan akibat dampak dari wabah global Covid-19 pun dapat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat.
"Bisa membuat perekonomian NTB tumbuh pesat," tutup Agus. (omy)