Unik, Bumbu Indonesia jadi Cinderamata Pembalap MotoGp Mandalika

  • Oleh : Naomy

Minggu, 20/Mar/2022 17:43 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan

MANDALIKA (BeritaTrans.com) - Pemerintah terus mengoptimalkan momentum Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2022 untuk mempromosikan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah/Industri Kecil Menengah (UMKM/IKM) lokal. 

Di antaranya, menyediakan cinderamata berupa bumbu/bahan masakan/minuman khas Indonesia kepada para pembalap. 

Baca Juga:
InJourney Terus Berkomitmen Kembangkan KEK Mandalika

Cinderamata tersebut secara simbolis diserahkan Presiden Joko Widodo kepada para pembalap MotoGP, Ahad (20/3/2022). 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan bahwa cinderamata tersebut merupakan bentuk dukungan dari para pelaku usaha bumbu dan kuliner Indonesia di bawah koordinasi Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI). 

Baca Juga:
ITDC Berkomitmen Kembangkan KEK Mandalika

Selama dua tahun terakhir, GAPMMI telah menjadi mitra strategis Pemerintah dalam mengangkat kuliner Indonesia melalui program ‘Indonesia Spice Up the World’ (ISUTW).

“Kita berikan cinderamata ini khusus dengan isinya bervariasi mulai dari bumbu rendang, bumbu soto, bubur ayam, kerupuk, rempah seduh hingga varian kopi,” ujar Menko Luhut.

Baca Juga:
Sandiaga Optimistis Target Pembangunan Parekraf Dapat Segera Dituntaskan

Beberapa jenis bumbu/bahan dikemas dalam kotak souvenir yang didesain khusus. Isinya bervariasi mulai dari bumbu rendang, bumbu soto, bubur ayam, kerupuk, rempah seduh hingga varian kopi. 

ISUTW merupakan program kolaboratif dari Kementerian/Lembaga, dunia usaha, akademisi, asosiasi, komunitas dan media untuk mempromosikan kuliner Indonesia ke pasar mancanegara, dengan target nilai ekspor sebesar USD2 miliar serta 4.000 restoran Indonesia di mancanegara pada tahun 2024. 

Target lainnya adalah mengangkat produk unggulan bumbu dan rempah–rempah merek lokal Indonesia ke pasar global. 

Dengan adanya program ISUTW ini, lanjut Menko Luhut, diharapkan dapat memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri yang merupakan bagian dari gastrodiplomasi Indonesia.

“Melalui penambahan serta reaktivasi restoran citarasa Indonesia di mancanegara tentunya akan meningkatkan ekspor pangan olahan terutama produk bumbu dan rempah – rempah Indonesia,” ucapnya.

Target lainnya adalah mengangkat produk unggulan bumbu dan rempah–rempah merek lokal Indonesia ke pasar global. 

Program ini telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di ajang Expo 2020 Dubai pada 4 November 2021. 

Program ini diharapkan memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri yang merupakan bagian dari gastrodiplomasi Indonesia. 

"Melalui penambahan serta reaktivasi restoran citarasa Indonesia di mancanegara tentunya akan meningkatkan ekspor pangan olahan terutama produk bumbu dan rempah–rempah Indonesia," ungkap dia.  

Berbagai jenis makanan khas nusantara, telah diperkenalkan dan disajikan di berbagai kegiatan di luar negeri. 

Mulai dari lima national food yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado sebagai lokomotif kuliner nusantara, termasuk kecap manis. 

Kelima jenis makanan ini tentu tidak lepas dari racikan produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia yang terkandung di dalamnya. 

Adapun rempah yang ditargetkan yakni: lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanilla.

Rempah merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia, menjadi daya tarik bangsa Eropa datang ke nusantara. 

Sejak abad ke-16, Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah dunia. Kini, keragaman rempah, bumbu serta kelezatan kuliner Indonesia terus mendapat perhatian publik, hingga juru masak internasional mulai tertarik belajar masakan Indonesia. Harapannya, melalui ajang MotoGp, program ISUTW juga mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung kembali ke Indonesia menjajaki wisata kuliner nusantara.

“Harapannya, melalui ajang MotoGP ini, program ISUTW juga mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung kembali ke Indonesia menjajaki wisata kuliner nusantara,” pungkas Menko Luhut. (omy)