Sri Mulyani & Budi Karya Naik KRL Bekasi yang Dibangun Pakai Utang

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 01/Apr/2022 23:55 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mencoba rute KRL Stasiun Cikarang-Stasiun Bekasi Timur, bagian dari kereta double-double track (DTT) Manggarai-Cikarang. (Tangkapan Layar via Instagram @smindrawati) Menteri Keuangan Sri Mulyani Bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mencoba rute KRL Stasiun Cikarang-Stasiun Bekasi Timur, bagian dari kereta double-double track (DTT) Manggarai-Cikarang. (Tangkapan Layar via Instagram @smindrawati)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Kamis (31/3/2022) sore kemarin menjajal kereta Cikarang - Bekasi Timur. 

Dalam video yang diunggah pada akun Instagram Sri Mulyani Indrawati, Jumat (1/4/2022), terlihat kedua menteri berdiri berdekatan di dalam kereta namun tetap menjalankan protokol kesehatan. 

Baca Juga:
Pastikan Sehat saat Pelayanan Lebaran, Petugas KAI Daop 5 Periksa Bebas Narkoba

Sri Mulyani menyampaikan, proyek tersebut dibiayai oleh utang yang ditarik negara melalui instrumen surat berharga syariah negara (SBSN). 

"Hari ini saya bersama Pak Menhub naik kereta Cikarang ke Bekasi Timur. Kereta ini jalur dan stasiun dibiayai oleh SBSN. Uang kita uang rakyat kita semua membangun infrasruktur dan kembali dinikmati oleh rakyat," jelasnya 

Baca Juga:
Sinergi Sido Muncul dan KAI Services, Bikin Perjalanan jadi Lebih Menyenangkan

Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mencoba rute KRL Stasiun Cikarang-Stasiun Bekasi Timur, bagian dari kereta double-double track (DTT) Manggarai-Cikarang. (Tangkapan Layar via Instagram @smindrawati) 

Proyek ini, lanjut Sri Mulyani, adalah bentuk investasi yang menguntungkan masyarakat dan perekonomian Indonesia. APBN didorong untuk mempercepat pembangunan dan sarana untuk mobilitas masyarakat. 

Baca Juga:
Kuota Mudik Motor Gratis dengan KA Sisa 4% Lagi, Ayo Buruan Daftar

Infrastruktur ini bisa mengangkut 1,2 juta penumpang dan diperkirakan bisa meningkat menjadi 2 juta penumpang ke depannya. 

"Sehingga masyarakat bisa makin produktif dan meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.(fh/sumber:cnbc)