Penumpang KRL Jabodetabek Akhir Pekan Naik 28 Persen

  • Oleh : Taryani

Minggu, 10/Apr/2022 18:48 WIB
Pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek. (Foto:Dok.CNNIndonesia) Pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek. (Foto:Dok.CNNIndonesia)

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mencatat jumlah rata-rata penumpang KRL Jabodetabek mencapai 450 ribu pada akhir pekan.

Angka itu naik 28 persen dibandingkan awal Maret 2022 atau sebelum pemberlakuan SE Kemenhub nomor 25 Tahun 2022 berlaku yang hanya 340 ribu-350 ribu penumpang pada akhir pekan.

SE itu berisi tentang Petunjuk Pelaksanaan perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

VP Corporate Secretary KAI Commuter,  Anne Purba menjelaskan,  total penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 3,33 juta sepanjang 3-9 April 2022 atau pekan pertama Ramadan. Rata-rata penumpang mencapai 476.551 per hari.

Anne mengatakan pihaknya membatasi pengguna sebesar 60 persen dari total kapasitas. Hal ini sesuai dengan SE Kemenhub Nomor 25 Tahun 2022. Selain itu, perusahaan juga membatasi penumpang balita dan lansia. 

"Aturan-aturan tambahan seperti balita dan lansia hanya diizinkan naik KRL di luar jam sibuk yaitu pada pukul 10.00-14.00 WIB,” katanya.

Untuk balita dalam melakukan perjalanan menggunakan KRL tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan harus didampingi orang tua, ungkap Anne dalam keterangan resmi, Minggu (10/4/2022).

Berdasarkan pantauan di lapangan, kata dia, penumpang didominasi pengguna musiman dan anak-anak.

Saat ini, sambung Anne, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 1.053 perjalanan KRL dengan jam operasional pukul 04.00-24.00 WIB per hari.

Rinciannya, 376 perjalanan pada jam sibuk pagi dan 337 perjalanan pada jam sibuk sore.

"Persebaran pengguna KRL selama Ramadan ini fokus pada jam-jam sibuk pagi yaitu 06.30-08.00 WIB dan pada jam-jam sibuk sore mulai 16.30-18.00 WIB," terang Anne.

Ia mengatakan pengguna KRL mingguan dapat memanfaatkan perjalanan minggu sore untuk kembali dari daerah penyangga Jakarta. Hal ini agar terhindar dari jam sibuk pada Senin pagi.

"KAI Commuter mengimbau pengguna untuk selalu merencanakan perjalanannya dengan cermat, hindari bepergian pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari," jelas Anne.

Ia mengingatkan pengguna untuk menggunakan aplikasi KRL Access sebelum berangkat untuk mendapatkan info kepadatan di stasiun, posisi KRL yang akan dinaiki, dan jadwal perjalanan KRL.

"Petugas di stasiun juga akan melakukan antrean penyekatan jika terjadi kepadatan di KRL maupun di area stasiun," imbuh Anne.

Selama Ramadan, KAI Commuter mengizinkan penumpang makan dan minum untuk membatalkan puasa hingga satu jam setelah waktu berbuka.

Namun, manajemen mengingatkan agar penumpang tetap menjaga protokol kesehatan saat membatalkan puasa.

"Tidak berbicara selama membatalkan puasa menggunakan kembali masker dengan benar setelah selesai membatalkan puasa, selalu jaga kebersihan dan kenyamanan dengan tidak membuang sampah sembarang saat membatalkan puasa di dalam KRL," jelas Anne.

Ia menambahkan penumpang juga harus tetap disiplin dan taat protokol kesehatan selama menggunakan KRL.

Selain menggunakan masker, pengguna harus jaga jarak saat duduk di kursi KRL maupun berdiri. (tr/Sumber:CNNIndonesia)