Sungguh Terlalu! PM Malaysia Harus Tunggu Lama Pemeriksaan Imigrasi di Bandara Dubai saat Hendak Pulang

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 12/Apr/2022 22:54 WIB
PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob

DUBAI (BeritaTrana.com) - Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, harus menunggu lama di bandara internasional Uni Emirat Arab (UEA) saat berkunjung karena keteledoran diplomat yang mengurus administrasi.

Tak lama setelah insiden itu, Pemerintah Malaysia  memulangkan kembali dua diplomat.

Kementerian Luar Negeri Malaysia, Wisma Putra, mengatakan Duta Besar Malaysia di UEA sekaligus Konsulat Jenderal di Dubai gagal menangani protokol standar kunjungan tingkat tinggi. Terutama saat Ismail berkunjung ke Dubai pada 29 Maret lalu.

Baca Juga:
Malaysia Buka Perbatasan Mulai 1 April, Pendatang Bebas Karantina

 Semenanjung Korea
"Kegagalan itu membuat perdana menteri menunggu lama di terminal kedatangan untuk memeriksa paspor dan imigrasi," kata Kemlu Malaysia dikutip The Straits Times pada Senin (11/4).

"Selain itu, tak ada cakupan keamanan seperti pawai iring-iringan mobil yang disediakan untuk perdana menteri,"lanjut pernyataan itu.

Tindakan itu merupakan praktik standar selama kunjungan pejabat tinggi.

Pernyataan itu muncul usai sebuah situs online melaporkan dua senior diplomat Malaysia di UEA dipulangkan. Pemulangan itu disebut karena kurungnya protokol terkait status tamu selama kunjungan Ismail ke negara teluk tersebut.

Menurut pernyataan Menlu, praktik umum bagi kepala misi Malaysia di luar negeri yakni memberi perlindungan keamanan dan iring-iringan mobil untuk perdana menteri selama kunjungan.

Kemlu menceritakan Ismail disediakan perlindungan keamanan dan iring-iringan kendaraan saat menghadiri Majelis Umum PBB di New York. Meskipun, ketika itu, ia tak diberi status tamu.

Usai insiden itu, dua diplomat Malaysia dipulangkan. Menurut Kemlu, mereka telah gagal menginformasikan ke kementerian soal Pertemuan Pemimpin Dunia (WGS), yang berlangsung di Dubai Expo.

Langkah pemanggilan kembali kedua pejabat tersebut bukanlah hal yang luar biasa dan dilakukan melalui diskusi dengan semua pihak, termasuk Dinas Pelayanan Publik.

"Itu diambil untuk melindungi kepentingan dalam hubungan bilateral antara Malaysia dan negara-negara tersebut dan untuk memastikan kompetensi layanan publik," lanjut Kemlu.

Selama kunjungannya ke Dubai dari 27-31 Maret, Ismail menghadiri upacara penutupan Paviliun Malaysia di Expo 2020 Dubai. Ia juga menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman antara perusahaan Malaysia dan perusahaan internasional.

Ismail juga mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Sumber: cnnindonesia.com.