Kapal Mati Mesin, 29 Penumpang Dievakuasi Basarnas

  • Oleh : Taryani

Kamis, 14/Apr/2022 11:08 WIB
Basarnas berhasil mengevakuasi seluruh penumpang kapal berjumlah 29 orang yang alami musibah mati mesin di laut. (Foto:ANTARA) Basarnas berhasil mengevakuasi seluruh penumpang kapal berjumlah 29 orang yang alami musibah mati mesin di laut. (Foto:ANTARA)

KENDARI (BeritaTrans.com) -  Basarnas Kendari melakukan evakuasi terhadap kapal berpenumpang 29 orang  yang mengalami mati mesin di Perairan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

Kepala Basarnas Kendari,  Aris Sofingi melalui keterangan tertulis di Kendari, Rabu, (13/4/2022) malam mengatakan,  pihaknya mendapat informasi tersebut dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Baubau.

Mendapat laporan ada kapal mati mesin yang hendak berlayar dari Kecamatan Batu Atas, Buton Selatan menuju Kota Baubau. Kapal tersebut mengalami mati mesin di Perairan Siompu.

"Pada pukul 17.00 WITA kami menerima informasi dari Al Amin, staf KPLP Baubau yang melaporkan bahwa pada pukul 14.00 WITA telah terjadi kecelakaan kapal sebuah 'longboat' GT 7 mengalami mati mesin di sekitar Perairan Siompu, Buton Selatan," katanya.

Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 17.20 WITA, Tim Penyelamat Pos SAR Baubau diberangkatkan menggunakan perahu karet menuju lokasi keberadaan kapal untuk memberikan bantuan SAR.

"Pada pukul 18.03 WITA Tim Penyelamat Pos SAR Baubau menemukan longboat tersebut beserta 29 orang penumpang dalam keadaan selamat," katanya.

Kapal tersebut ditemukan sekitar 1,43 mil laut arah utara timur laut dari lokasi terakhir keberadaan kapal.

Usai ditemukan pada pukul 18.30 WITA seluruh penumpang dan awak kapal berhasil dievakuasi ke Tanjung Masiri, Kecamatan Batauga, Buton selatan.

Basarnas mencatat ke-29 penumpang di antaranya La Ode Herman (29) merupakan nakhoda kapal, La Andi (22), Hendi (34), La Pila (21), La Budi (40), Aris (20) kelimanya merupakan ABK GT 7.

Sementara 23 orang lainnya merupakan penumpang kapal yakni Mulyati (52), La Muhma (58), Andi Wanti (28), Nina (23), Heni (32), Alfati (4), Razia (2), Susi (20), Sinar (10), Alizia (9), Putri (7), Wa Ode Rusiana (58).

Kemudian, Wa Mida (60), Wa Ode Firna (7), Wa Dema (40), Yani (33), Nur Hikma (12), Tri Febriani (8), Riski Ahmad (12), Bilal (33), Acik (30), La Ode Harimana (50), dan Willi (23).

Kapal GT 7 tersebut berangkat dari Kecamatan Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan pada pukul 09.00 WITA menuju Kota Baubau. Pada pukul 14.00 WITA kapal tersebut mengalami mati mesin di sekitar Perairan Siompu, Buton Selatan.

"Dengan ditemukan kapal beserta 29 orang penumpang dalam keadaan selamat, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," demikian Aris Sofingi. (tr/Sumber:ANTARA)