Sikapi Persaingan, Suzuki Ertiga Hybrid Mulai Diproduksi di Indonesia

  • Oleh : Taryani

Senin, 18/Apr/2022 14:50 WIB
Ilustrasi Suzuki Ertiga Hybrid diproduksi di Indonesia. (Foto: Dok.CNNIndonesia) Ilustrasi Suzuki Ertiga Hybrid diproduksi di Indonesia. (Foto: Dok.CNNIndonesia)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Suzuki Indomobil Sales (SIS) divisi roda empat disebut telah memulai produksi Ertiga dan XL7 hybrid di pabrik Suzuki di Indonesia.

Suzuki Ertiga Hybrid disiapkan untuk menyikapi persaingan produk mobil hybrid di calma negeri.

"Sudah mulai diproduksi Ertiga hybrid dan XL7 juga sudah mulai," kata Presiden Komisaris Indomobil Sukses Internasional, Soebronto Laras saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Soebronto, Suzuki sudah sangat siap mengarungi industri otomotif nasional yang sedang bergerak ke arah elektrifikasi.

Ia menyampaikan menyuntik teknologi hybrid pada kedua model itu bukan perkara sulit, sebab dari sisi platform tidak memiliki perbedaan signifikan.

Sementara untuk teknologinya dijelaskan tidak akan sama seperti yang digunakan Ertiga mild hybrid pada produk lansiran 2017 di Indonesia.

Penjelasan dia perpaduan mesin yang digunakan menggunakan dapur pacu bensin, bukan diesel.

Soebronto tidak menjelaskan rincian teknologi hybrid yang diterapkan pada Ertiga dan XL7.

"Itu tinggal gampang saja karena pada prinsipnya platform sama semua. Dulu ada hybrid juga tendemnya bukan gasoline tapi diesel," kata dia.

Belum lama ini Suzuki memperkenalkan Suzuki Smart Hybrid, teknologi mobil hibrida yang diduga akan disuntikkan ke Ertiga dan XL7 di Indonesia.

Teknologi ini terdiri dari 3 komponen utama yang menunjang kinerja mesin pembakaran konvensional, yaitu ISG (Integrated Stater Generator), Lithium-Ion Battery, dan Regenerative Breaking.

ISG disebut merupakan pengembangan teknologi pertama yang dilakukan Suzuki dalam menciptakan kendaraan irit bahan bakar dengan harga terjangkau.

Dengan penggunaan komponen ISG dan baterai litium-ion, lanjutnya, mobil hybrid Suzuki akan memiliki keuntungan seperti memiliki fitur auto-stop, restart halus dan senyap setelah auto-stop aktif.

Selain itu ada bantuan tenaga untuk akselerasi yang lebih ringan saat stop and go, serta kemudahan regenerasi daya baterai selama pengurangan laju kendaraan.

Teknologi ini akan lebih terasa manfaatnya saat digunakan dalam kemacetan lalu lintas. Berdasarkan data CNNIndonesia.com, secara garis besar sistem ini mirip seperti yang digunakan Ertiga Diesel mild hybrid pada 2017. (tr/Sumber:CNNIndonesia)