Kemenhub Siapkan Skema Antisipasi Lonjakan Pemudik Pengguna Jalur Laut

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 29/Apr/2022 22:40 WIB
(foto: dok. pribadi) (foto: dok. pribadi)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi didampingi Plt Dirjen Perhubungan Laut, Capt. Mugen Sartoto, Kepala Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok, Andi Hartono, dan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Capt. Wisnu Handoko melepas keberangkatan KM Ciremai di Terminal Penumpang Nusantara, Pelabuhan Tanjung Priok, Jum'at (29/4) malam.

Kapal yang mengangkut kurang lebih 700 motor penumpang dari program Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut tersebut diberangkatkan pada pukul 22.00.

Baca Juga:
Ribuan Peserta Arus Balik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Tinggalkan Semarang ke Jakarta

Kemenhub bersama-sama dengan stakeholder laut, Polisi, PU, mempersiapkan dengan baik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada mudik Lebaran 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya menuturkan "Kami perhatikan tempat-tempat yang kritikal, dan kami tempatkan petugas yang kompeten, kami tambahkan kapal, bahkan kapal negara standby di beberapa tempat yang kami petakan sebagai tempat-tempat yang kemungkinan akan ada lonjakan".

Baca Juga:
Pangkalan PLP Tanjung Perak Kerahkan KN Chundamani P.116 Bantu Pemudik Gratis Pelabuhan Celukan Bawang ke Pulau Raas

Tempat-tempat yang memungkinkan akan terjadinya lonjakan penumpang kapal laut, seperti di Jawa Timur, Madura, Selayar, Banjarmasin, Balikpapan, Pangkalan Bun, Samarinda, Batam, dan Belawan.

"Untuk Merak kita siapkan suatu skema yang lebih baik, kita tambahkan kapal, tambahkan dermaga, kapalnya besar sekali sehingga kita harapkan kapal-kapal tambahan ini bisa mengangkut truk-truk sembako yang akan menyeberang ke Lampung," ujarnya.

Baca Juga:
Berkah Ramadhan, JICT Kembali Berangkatkan 550 Pemudik Gratis dan Santuni Ratusan Anak Yatim

"Kita pastikan bahwa semua moda berjalan dengan baik, hari ini sudah berjalan lebih baik dari kemarin," tambah Budi Karya.

"Penumpukan di Merak terjadi karena kurangnya pengetahuan pemudik. Mereka tidak tahu kalau untuk menyebrang harus beli secara online, tidak bisa beli di tempat saat mau naik kapal feri," ungkapnya.

"Kami harapkan teman-teman media membantu kami untuk menginformasikan ke semua pihak. InsyaaAllah kita bisa menjalankan, karena niat baik akan diberikan suatu kebaikan oleh Allah", tutup Budi kepada rekan-rekan media.(Della)