Arus Mudik di Stasiun Rangkasbitung Capai 13.000 Orang

  • Oleh : Taryani

Minggu, 01/Mei/2022 20:53 WIB
Penumpang yang mudik melalui  Stasiun Rangkasbitung pada Minggu (1/5/2022)  tampak mulai menurun dibandingkan  puncak arus mudik H-3  yang mencapai 13.000 orang.  (Foto:ANTARA) Penumpang yang mudik melalui Stasiun Rangkasbitung pada Minggu (1/5/2022) tampak mulai menurun dibandingkan puncak arus mudik H-3 yang mencapai 13.000 orang. (Foto:ANTARA)

LEBAK (BeritaTrans.com) - Arus mudik penumpang kereta api melalui stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, terjadi pada H-3 atau Sabtu (30/4/2022) yang jumlahnya  tembus 13.000 orang. Jumlah tersebut naik dibanding sehari sebelumnya atau H-4 Jumat sebanyak 12.000 orang.

Wakil Kepala Stasiun Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Yodi Ismanto di Lebak, Minggu (1/5/2022) mengatakan,  arus mudik pada Minggu (1/5/2022) terlihat menurun karena sebagian besar pemudik sudah berada di kampung halaman.

Menyinggung soal kondisi penumpang arus mudik Lebaran 2022, katanya  semakin ramai setelah pemerintah membolehkan mudik dengan syarat sudah divaksin booster.

Pihaknya berharap semua pemudik disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Penumpang yang masuk Stasiun Rangkasbitung dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan wajib menggunakan masker. Petugas pun, kata dia, melakukan pemeriksaan vaksinasi melalui aplikasi PedulilLindungi.

"Kita akan menolak penumpang yang tidak divaksin juga yang tidak memakai masker, " katanya menjelaskan.

Menurut dia, selama ini kedatangan dan keberangkatan kereta komuter line jurusan Rangkasbitung - Tanahabang dan kereta lokal Rangkasbitung - Merak berjalan lancar.

Pemudik yang turun melalui Stasiun Rangkasbitung bertujuan ke wilayah pelosok desa di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Kebanyakan pemudik yang menggunakan jasa angkutan kereta komuter itu dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.
"Kami berharap pemudik selamat sampai tujuan dan bisa merayakan Lebaran di kampung halaman bersama anggota keluarga," kata Yodi.

Sementara itu Sumi, 30 seorang pemudik mengatakan dirinya merasa senang bisa mudik ke kampung halaman karena dua tahun lalu dilarang karena adanya pandemi COVID-19.

Saat ini ia bersama tiga teman sekampung yang sama-sama pekerja asisten rumah tangga di Jakarta menunggu kendaraan sewaan milik tetangganya di Gunung Kencana Kabupaten Lebak.

"Kami tinggal menempuh perjalanan tiga jam lagi untuk sampai di rumah, "kata Sumi sambil menyatakan gaji asisten rumah tangga Rp2 juta/bulan. (tr/Sumber:ANTARA)