LRT Jabodebek Ditargetkan Bakal Angkut 100 Ribu Penumpang per Hari

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 12/Mei/2022 22:03 WIB
LRT Jabodebek. (Dok.KAI) LRT Jabodebek. (Dok.KAI)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Harno Trimadi mengatakan angkutan LRT Jabodebek mampu menampung sampai 100 ribu orang per hari selepas pandemi. 

"Kita melihat bahwa 2022 targetnya 100 ribu orang per hari, itu target yang cukup moderat," ujarnya dalam webinar bersama BPTJ Kemenhub secara daring, Kamis (12/5/2022). 

Baca Juga:
Jadwal LRT Jabodebek Sabtu 20 April, Tarif Promo Terjauh hanya Rp 10.000

Ia mengatakan LRT Jabodebek total memiliki 18 stasiun pemberangkatan. Stasiun tersebut mulai dari Stasiun Jatimulya di Kabupaten Bekasi hingga Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Selatan. 

Merujuk pada data sebelum pandemi, pergerakan penumpangnya baru akan membludak di jalur pertengahan, dimulai dari Stasiun Kampung Rambutan. 

Baca Juga:
Jadwal LRT Jabodebek Jumat 19 April, Tarif Promo Belaku di Jam Ini!

"Tidak semua di stasiun pertama besar. Kita lihat dari Cibubur, prediksinya hanya 18 ribu orang per hari. Jatimulya juga tidak besar," kata Harno. 

Jumlah penumpang yang diprediksi tinggi memang mulai di bagian tengah, yakni di Stasiun Kampung Rambutan ada 26 ribu penumpang. Sementara, di Stasiun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) 35 ribu orang. 

Baca Juga:
Peningkatan Penumpang LRT Jabodebek Sampai 73 Persen Usai Lebaran

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan proyek pembangunan LRT Jabodebek bakal segera rampung. Saat ini progresnya telah mencapai 81,75 persen. 

"Adapun kemarin sempat ditemukan sejumlah masalah. Namun ini pembangunan sudah lebih dari 80 persen. Tepatnya 81, 75 persen dan sekarang sudah progres," ujarnya. 

Menurut Didiek keberadaan LRT Jabodebek memberikan banyak manfaat, mulai dari tersedianya alternatif moda transportasi massal yang lebih efisien dan modern hingga pemerataan ekonomi. 

Ia mengatakan saat LRT Jabodebek beroperasi dapat menimbulkan potensi pengembangan wisata kawasan baru atau pun pertumbuhan ekonomi di sekitar stasiun. 

"Harapnnya juga dapat pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar DKI Jakarta dan Jawa Barat. Potensi penerimaan negara baik langsung maupun tidak langsung," ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan LRT Jabodebek rampung pada 17 Agustus 2022 mendatang. Hal itu ia sampaikan saat dirinya mengunjungi Depo LRT, di kawasan Bekasi Timur, Jawa Barat. 

"17 Agustus kita harapkan jadi hadiah (HUT RI), soft launching akan kita lakukan," ujarnya, Jumat (1/4/2022) lalu. 

Menurut Luhut, proyek pembangunan LRT Jabodebek berjalan baik, meskipun sempat terjadi insiden tabrakan pada Oktober 2021 lalu. Insiden tersebut terjadi saat uji coba. 

"Kemarin ada insiden kecil, tetapi kami sudah temukan. Saya pikir itu wajar. Software (perangkat lunak) sudah disempurnakan. Tadi kami sudah coba, sudah jalan," katanya. 

LRT Jabodebek merupakan proyek transportasi massal, dengan depo yang dibangun di atas tanah seluas 100 ribu meter persegi terdiri dari beberapa area, antara lain stabling, light maintenance, heavy maintenance, OCC building, dan area lainnya. 

Light maintenance memiliki 10 jalur yang digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan ringan LRT Jabodebek, seperti perawatan harian dan perawatan bulanan setiap 1, 3, 6, dan 12 bulanan. 

Sedangkan heavy maintenance memiliki 8 jalur yang digunakan untuk perawatan besar LRT Jabodebek dengan siklus perawatan tahunan. 

LRT Jabodebek rencananya dioperasikan menggunakan sistem Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation Lv 3 (GoA 3). LRT Jabodebek bakal beroperasi otomatis dan dengan pemantauan perjalanan dari Ruang OCC oleh petugas.(fhm)