Terungkap, Alasan Tesla Dulu Ogah Investasi di Indonesia: Sekarang Siap Kerjasama

  • Oleh : Dirham

Selasa, 17/Mei/2022 11:04 WIB
Mobil Tesla. Mobil Tesla.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan CEO Space X dan Tesla, Elon Musk. Pertemuan tersebut dilakukan di markas Space X di Boca Chica, Amerika Serikat (AS), Sabtu (14/5/2022) siang waktu setempat.

Menurut Jokowi, kunjungannya kali ini merupakan tindak lanjut perintahnya pada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk berbicara dengan Elon Musk. Termasuk juga berdiskusi soal kerja sama yang akan datang.

"Tindak lanjut perintah saya untuk berbicara dengan Elon mengenai investasi, mengenai teknologi, mengenai inovasi, dan sekarang saya ke sini dan bertemu langsung dengan Elon untuk mendiskusikan kerja sama yang akan datang," ujar Jokowi dalam keterangannya.

Sementara Musk mengaku siap menjajaki kerja sama dengan Indonesia. Menurutnya Indonesia punya potensi yang besar dan banyak bidang.

"Saya rasa Indonesia memiliki potensi yang besar, dan saya rasa kita melalui Tesla dan Space X akan mencoba beberapa kerja sama dengan Indonesia," kata Musk.

Pembahasan kerja sama dengan Musk sebenarnya bukanlah yang pertama kalinya. Sebab pada akhir 2020 lalu, Jokowi bersama Luhut pernah menelepon miliarder dan pengusaha itu untuk berdiskusi terkait peluang investasi pada perusahaan mobil listrik Indonesia.

Kedua pihak juga bertukar pandangan soal industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Selain itu Jokowi mengajak Elon Musk melihat Indonesia sebagai launching pad SpaceX.

Kala itu, Elon Musk menanggapi undangan Jokowi dengan rencana mengirimkan timnya pada Januari 2021. Namun tak berselang lama, Tesla dilaporkan membangun pabrik di India dan melakukan kesepakatan dengan perusahaan tambang nikel di Australia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya memastikan perusahaan mobil listrik Tesla Inc batal untuk berinvestasi membangun pabrik mobil listrik dan komponennya di Indonesia.

"Mereka memutuskan untuk masuk ke negara Asia tertentu, tapi bukan Indonesia. Itu yang kita dapatkan beritanya terakhir," kata Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Penciptaan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif pada tahun lalu.

Bahkan kata Irwandi, rencana pembangunan pembangunan baterai listrik oleh Tesla juga batal dilakukan di Indonesia. Mengenai ketertarikan Tesla Inc untuk berinvestasi di Indonesia ke depan, Irwandi pun belum bisa memastikan.

"Katoda untuk baterai itu belum dibangun oleh Tesla di Indonesia. Malah pindah ke negara lain dengan mungkin teknologi yang sama atau berbeda," tuturnya. (ds/sumber CNBCIndonesia.com)