Kapasitas Ditambah, Penumpang KRL Tetap Antre di Stasiun Bekasi

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 19/Mei/2022 07:15 WIB
Penumpang KRL mengantre saat dilakukan penyekatan masuk meggunakan KRL di Stasiun Bekasi, Kamis (19/5/2022) pagi. Penumpang KRL mengantre saat dilakukan penyekatan masuk meggunakan KRL di Stasiun Bekasi, Kamis (19/5/2022) pagi.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Aturan naik KRL kini diperbaharui. Mulai 18 Mei 2022, kapasitas penumpang KRL boleh mencapai 80 persen atau dengan kapasitas 130-135 pengguna per gerbong kereta. 

Di Stasiun Bekasi, calon penumpang KRL pada Kamis (19/5/2022) pagi, tampak masih diberlakukan antrean. Pengguna sebelumnya tetap jarus menunjukkan sertifikat vaksin atau melakukan scan QR Peduli Lindungi. 

Baca Juga:
KRL Layani Lebih 11 Juta Penumpang Selama Ramadan, Stasiun Rawa Buaya Ditingkatkan untuk Naik Turun Pengguna Commuter Line Basoetta

Amatan BeritaTrans.com dan Aksi.id antrean diberlakukan dengan memperhitungkan ketersediaan rangkaian KRL pada peron. Penumpang pada pagi ini terlihat ramai. 

Antrean tidak diberlakukan terus menerus, pada waktu tertentu petugas akan menarik tali atau rantai untuk melakukan penyekatan di area sebelum masuk peron. 

Baca Juga:
Tren Volume Penumpang KRL Jabodetabek Naik saat Ramadan, Stasiun di Kawasan Pusat Perbelanjaan Terpantau Ramai

Penyekatan masuk penumpang diberlakukan di area sebelum tap tiket dan juga di luar gedung baru stasiun tersebut. Barisan antrean yamg saat diberlakukan juga tampak tertib. 

Baca Juga:
KAI Commuter Siapkan Layanan Angkutan Lebaran untuk Pengguna KRL hingga Commuterline Antar-Kota

Diberitakan sebelumnya, KAI Commuter mulai 18 Mei 2022 menjalankan operasi dan layanan KRL dan KA Lokal sesuai aturan terbaru dari pemerintah yaitu Surat Edaran Kemenhub Nomor 57 tahun 2022. 

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyampaikan, dalam aturan tersebut, kereta komuter di wilayah aglomerasi termasuk KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta – Solo diperkenankan melayani pengguna hingga 80% dari kapasitas atau sebanyak 130-135 pengguna per kereta. Ini merupakan peningkatan setelah sebelumnya hanya melayani 60% dari kapasitas. 

Meskipun terdapat aturan perjalanan yang lebih fleksibel sejalan dengan penanganan pandemi Covid-19 yang membaik, seluruh pengguna tetap perlu mengikuti aturan dan protokol kesehatan yang berlaku. 

Seluruh pengguna wajib memakai masker dengan benar hingga menutup hidung, mulut dan dagu secara sempurna sesuai dengan aturan. Para pengguna juga wajib menunjukan sertifikat vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan sertifikat vaksin secara manual kepada petugas. 

"KAI Commuter juga terus mengimbau untuk tetap jaga jarak saat duduk di kursi KRL maupun saat berdiri di dalam perjalanan KRL serta selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah naik kereta," sebut Anne, Rabu kemarin. 

Ditambahkannya, KAI Commuter juga memberlakukan aturan-aturan tambahan lainnya dalam menggunakan KRL yaitu larangan berbicara secara langsung maupun melalui telepon selama berada di dalam perjalanan. 

Petugas juga akan mengatur pergerakan pengguna anak-anak yang akan menggunakan KRL, selama tidak terlalu padat petugas akan mengizinkan untuk naik KRL.  

"Untuk pengguna yang membawa anak-anak khususnya balita, kami imbau untuk menghindari kepadatan saat hendak menggunakan KRL," ujar Anne. 

Saat ini, operasional KRL Jobodetabek tetap beroperasi mulai pukul 04:00 – 24:00 WIB dengan 1.053 perjalanan per harinya. 

"Petugas akan selalu melakukan pengendalian jumlah pengguna KRL yang dapat masuk ke kereta dengan melakukan penyekatan pengguna terutama di jam-jam sibuk," sebut Anne. 

Untuk menghindari kepadatan di jam-jam sibuk, pengguna KRL dihimbau menggunakan aplikasi KRL Access agar dapat memantau informasi kepadatan di stasiun, mengetahui posisi real time KRL dan jadwal perjalanan.(fahmi)