Kasus Penularan COVID-19 Turun, Subsidi Biaya Rawat Akan Dihentikan

  • Oleh : Taryani

Kamis, 19/Mei/2022 19:16 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan Muhadjir Effendy saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Gedung Heritage, Kompleks Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (19/5/2022). (Foto:Antara) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan Muhadjir Effendy saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Gedung Heritage, Kompleks Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (19/5/2022). (Foto:Antara)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan, Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan menghentikan subsidi biaya perawatan pasien COVID-19 secara bertahap seiring dengan penurunan kasus penularan virus corona.

"Secara bertahap pasti itu. Kalau memang wabahnya sudah tidak ada masa harus disubsidi terus," kata Muhadjir di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Dia mengatakan, selanjutnya pemerintah akan memperlakukan penanganan COVID-19 sebagaimana penanganan penyakit influenza biasa, yang pemeriksaan laboratorium untuk afirmasi kasusnya tidak mendapat bantuan pembiayaan dari pemerintah.

Pembiayaan pengobatan pasien COVID-19  selanjutnya juga akan dikembalikan ke mekanisme pembiayaan dalam program jaminan kesehatan nasional yang dikelola BPJS Kesehatan.

"Kalau sekarang kan tidak seperti itu, ditanggung semua oleh pemerintah," katanya.

Muhadjir mengemukakan, penularan COVID-19 di Indonesia sudah terkendali, ditandai dengan terus menurunnya angka kasus dan tingkat kematian akibat penyakit itu.

​​​​​​"Di DKI seperti rumah sakit rujukan itu sebagian besar yang meninggal itu bukan karena COVID-19, yang paling tinggi adalah kanker. Yang kedua itu adalah pneumonia non-spesifik, dan COVID-19 ranking 14, justru paling bawah," katanya mencontohkan kondisi penularan COVID-19 di DKI Jakarta sebagai gambaran.

Meski penularan COVID-19 sudah mulai terkendali, pemerintah tetap berhati-hati dalam menentukan langkah transisi menuju endemi.

"Tentu semua ini tidak berarti kita sembrono. Tidak boleh sembarangan, tidak boleh menganggap enteng, karena kita tidak tahu perkembangan virus ini," katanya.

Ia menambahkan, virus corona varian baru dikonfirmasi muncul di negara lain.

"Maka tidak ada kata lain, kita harus waspada menghadapi COVID-19 ini. Mudah-mudahan kita berhasil menuju transisi endemi," katanya. (tr/Sumber:Antara)