Jet Tempur F-15 EX Buatan AS Perkuat Pertahanan Udara Indonesia

  • Oleh : Taryani

Senin, 23/Mei/2022 21:25 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Foto: iNews.id) Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Foto: iNews.id)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengakui membutuhkan kehadiran jet tempur milik Amerika Serikat, F-15 EX.

Kehadiran alutsista itu dinilai akan memperkuat pertahanan udara Indonesia.  "Saya yakin itu kebutuhan tambahan dari pesawat jet tempur (F-15 EX). Iini kan juga bagian dari kebutuhan TNI Angkatan Udara," ujar Andika di Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (23/5/2022). 

Andika menjelaskan, rencana pengadaan tersebut merupakan kewenangan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Menurutnya, kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto itu berperan sebagai leading sector. Wacana pengadaan F-15 sudah diajukan TNI AU ke Kemhan sejak 2019 lalu.

Pengajuan lain terkait alutsista juga sudah dilakukan oleh matra laut dan matra darat. 

“Sistem pengadaan di Kemhan sebetulnya yang menjadi lead sector. Kami sebagai pengguna dan kami sebetulnya sudah mengajukan usulan itu sejak 2019. Sejak 2019 masing-masing angkatan termasuk Mabes TNI sudah mengajukan," katanya.

Diketahui, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo bertemu KSAU Amerika Serikat Jenderal Charles Q Brown Jr di AS.

Dalam pertemuan itu, salah satu topik yang dibahas terkait pengadaan jet tempur F-15 EX atau yang memiliki kode khusus IDN. 

“Kedua pemimpin juga membahas inisiatif modernisasi pertahanan Indonesia, termasuk pengadaan pesawat F-15IDN,” tulis Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), Minggu (22/5/2022). 

Pemerintah AS juga menyetujui penjualan senjata senilai hampir USD14 miliar atau sekitar Rp200 triliun kepada pemerintah Indonesia.

Penjualan senjata ke Indonesia mencakup 36 jet tempur F-15, mesin dan peralatan terkait. Termasuk amunisi dan sistem komunikasi. 

"Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan bela diri yang kuat dan efektif,” kata Departemen Luar Negeri AS. (tr/Sumber:iNews.id)